.png)
90.000 WNI Bikin e-KTP Ganda
Pembuatan e-KTP (sumber: Antara)
Dalam pelaksanaan perekaman data Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) secara nasional, Kementerian Dalam Negeri menemukan 90 ribu e-KTP ganda dari 71,2 juta e-KTP yang telah selesai direkam.
E-KTP ganda tersebut ditemukan saat sidik jari pemiliknya diverifikasi dan ternyata sudah terdaftar di daerah lain. Untuk itu, pemilik e-KTP ganda tersebut diminta memilih salah satu dari tempat dia mendaftarkan diri.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menegaskan dalam pelaksanaan perekaman data e-KTP, masih saja ada warga yang melakukan e-KTP ganda. Namun, niat tidak baik tersebut tidak berhasil, karena dasar dari e-KTP adalah sidik jari yang tidak mungkin dipalsukan.
"Semuanya sudah terintegrasi dengan sidik jari. Saat mereka verifikasi dengan sidik jari, maka akan terlihat apakah dia terdaftar di satu daerah atau ganda. Kalau ditemukan ganda, dia harus memilih salah satunya,” kata Gamawan Fauzi, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (30/4).
Target wajib e-KTP di Indonesia, ungkapnya, ada sebanyakk 172 juta orang. Dari total jumlah tersebut, hingga hari ini, baru diselesaikan perekaman data e-KTP sebanyak 71,2 juta. Dari perekaman data yang terselesaikan tersebut, Kemendagri menemukan ada 90 ribu e-KTP ganda.
“e-KTP ganda itu sudah kami selesaikan. Mereka diminta untuk memilih terdaftar dimana. Biasanya kami meminta untuk memilih tempat dia berdomisili. Inilah kecanggihan sistem kami. Melalui finger prints maka tidak akan ada lagi warga yang memiliki KTP ganda,” ujarnya.
Berdasarkan target nasional yang ditetapkan Kemendagri sebesar 6.372.951 dan berdasarkan hasil perekaman e-KTP yang secara riil di lapangan sebesar 5.600.660 per 26 April 2012 atau sebanyak 87,8 persen dari target nasional. Artinya, ada kemungkinan KTP ganda di DKI Jakarta mencapai 12,2 persen atau 772.291 orang memiliki KTP ganda atau tidak melaporkan dirinya.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan telah cukup lama data base kependudukan antara satu Kota dan Kabupaten di Indonesia belum terintegrasi, sehingga berpotensi adanya seseorang yang memiliki KTP ganda.
