"Meskipun Demokrat memiliki porsi yang besar, tapi karena kemanpuan mereka rendah dan jeblok, ya gagal mereka meyakinkan PKS untuk sejalan dengan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono."

Pengamat politik, Arbi Sanit, menilai sikap menentang yang selama ini ditunjukkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap koalisi yang diketuai oleh Partai Demokrat (PD), justru disebabkan oleh kelemahan politisi PD sendiri.

Menurut Arbi, kemampuan politisi Demokrat untuk bisa meyakinkan dan bernegoisasi dengan partai lain memang sangat rendah; lebih rendah jika dibandingkan dengan kemampuan politisi Golkar dan PKS.

"Rendahnya kemampuan tersebut berdampak sangat besar terhadap PKS. Meskipun Demokrat memiliki porsi yang besar, tapi karena kemanpuan mereka rendah dan jeblok ya gagal mereka meyakinkan PKS untuk sejalan dengan kebijakan pemerintahan SBY-Boediono," kata Arbi, kepada beritasatu.com, hari ini.

Arbi tidak memungkiri sebagai partai yang basisnya umat Islam radikal, PKS memang punya senjata yang ampuh untuk membuat PD takut menendang mereka keluar dari koalisi.

"Basis itu bisa menjadi senjata memaksa Islam yang moderat ikut dengan mereka, itu yang diandalkan PKS sehingga Demokrat tidak berani pada mereka meskipun kader mereka sudah menginginkan agar PKS ditendang dari koalisi sejak kasus Century lalu," kata Arbi.

Senjata lain, kata Arbi, adalah kerapian dan disiplin tinggi dari kader-kader PKS.