Demokrat Belum Putuskan Pecat PKS dari Koalisi

Minggu, April 01, 2012 0 Comments



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat  didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng  dan Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menghadiri acara silahturahim pengarahan dan pembekalan kepada para pengurus DPP dan DPD Partai Demokrat di pendopo kediaman pribadi Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. FOTO : Widodo S. Jusuf/ANTARA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng dan Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menghadiri acara silahturahim pengarahan dan pembekalan kepada para pengurus DPP dan DPD Partai Demokrat di pendopo kediaman pribadi Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. FOTO : Widodo S. Jusuf/ANTARA
"Tentu presiden sebagai ketua koalisi dengan kontrak koalisi bisa bekerja dan mengambil keputusan. Tapi tentunya juga keputusan harus diambil bersama dengan peserta koalisi."

Meskipun sudah dikhianati oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mendapat tekanan dari banyak jajaran pengurus partai, hingga saat ini Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata belum berani menendang PKS dari koalisi sekertariat gabungan (Setgab).

Partai Demokrat berdalih keputusan untuk menendang PKS dari koalisi tersebut harus dilakukan secara bersama-sama dengan partai peserta koalisi lainnya.

"Tentu presiden sebagai ketua koalisi dengan kontrak koalisi bisa bekerja dan mengambil keputusan. Tapi tentunya juga keputusan harus diambil bersama dengan peserta koalisi," kata Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat, usai pertemuan berkala antara jajaran PD di Kantor DPP Partai Demokrat, Kramat, Jakarta, hari ini.

Demokrat, kata Anas, juga ingin tetap berkepala dingin dalam menyikapi pengkhianatan kontrak koalisi yang telah dilakukan oleh PKS.

"Bekerja boleh panas tapi kepala tidak boleh panas," kata Anas.

Meskipun menjadi salah satu partai peserta koalisi, PKS selama ini sering mengambil sikap sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan SBY- Boediono.

PKS sering mengambil keputusan bertentangan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan SBY- Boediono.

Puncak pertentangan keputusan yang mereka ambil terjadi saat Pemerintahan SBY- Boediono ingin menaikkan harga BBM per 1 April ini, yang ditolak, terutama oleh Fraksi PKS di DPR, saat sidang paripurna, kemarin.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.