Demonstrasi Kepung Bahrain, Pebalap F1 Tetap Fokus
Situasi di sirkuit Grand Prix Bahrain tampak tenang dan sejumlah tim Formula 1 tampak sibuk dalam aktivitas rutin jelang latihan bebas Jumat (20/4) besok meski demonstrasi dan bentrokan fisik tengah menggelora di negara itu, Kamis.
Balapan F1 yang akan digelar Minggu (22/4) di sirkuit Sakhir memang tengah terganggu setelah demonstrasi anti pemerintah meletus lagi di Manama, ibu kota Bahrain, sejak Rabu (18/4). Seri balapan itu terancam batal dilaksanakan seperti 2011 lalu.
Bahkan dua pebalap dari Force India, memutuskan untuk pulang dan absen dari balapan itu setelah rombongan mereka dilempari bom molotov oleh pengunjuk rasa ketika sedang menuju hotel mereka Rabu petang kemarin.
"Saya telah mendengar tentang masalah Force India. Yeah, maksud saya secara umum paddockkelihatan aman-aman saja," kata juara dunia dua kali, Sebastian Vettel, dari tim Red Bull.
"Mungkin ada resiko jika berada di luar paddock, tetapi menurut saya selalu ada resiko kemana saja kita pergi. Saya gembira kami bisa mulai menguji coba (track) besok dan bisa memikirkan hal-hal yang memang perlu dipikirkan seperti ban, suhu udaram dan mobil," kata pebalap Jerman berusia 24 tahun itu.
Sementara rekan senegara Vettel yang membela tim Mercedes, Michael Schumacher - pebalap paling sukses dalam sejarah F1 yang telah meraih tujuh gelar dan 91 balapan - tegas mengatakan tidak akan berkomentar tentang politik.
"Saya tidak ingin mencampuradukan olahraga dengan sport," tukas pebalap berusia 43 tahun yang pertama kali menjuarai GP Bahrain bersama Ferrari pada 2004.