Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan mendukung bakal calon incumbent (petahana) Fauzi Bowo memimpin Provinsi DKI Jakarta kembali. 

Pasalnya, Muhammadiyah menilai program kerja yang dijalankan Fauzi Bowo selama lima tahun memimpin Kota Jakarta dalam mengatasi masalah di Jakarta perlu dilanjutkan hingga tuntas. 

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin telah menyatakan dukungannya langsung saat Fauzi Bowo berkunjung di kediaman Din, kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Jumat (20/4) malam.

"Saya sebagai Ketua Umum Muhammadiyah harus mengakui, bahwa sudah banyak kemajuan sangat signifikan yang dijalankan Bang Fauzi Bowo ini. Saya sering berkeliling ke sejumlah ibukota negara, maka kita patut bangga dengan ibu kota negara kita ini," kata Din seusai mengikuti pengajian dengan Komunitas Artis di Jakarta, Sabtu (21/4).

Din mengakui program pembangunan yang dilaksanakan Fauzi Bowo dalam menyelesaikan komplesitas persoalan Kota Jakarta sudah sangat komprehensif. 

"Kita doakan agar dia bisa melanjutkan programnya lima tahun mendatang. Karena kompleksitas permasalahan yang ada di Jakarta tidak mungkin diselesaikan oleh orang yang tidak mengerti dan berpengalaman dalam mengatasi Jakarta. Jadi jangan anggap gampang jadi Gubernur DKI Jakarta," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengajian Artis Orbit Laroi yang juga pesinetron ini, menyatakan dukungannya kepada kandidat incumbent tersebut untuk menjabat kembali sebagai DKI 1. 

Untuk menunjukkan dukungannya, Laroi mengaku menolak salah satu tawaran calon gubernur untuk menjadi tim sukses pemenganan Pemilu Kada DKI Jakarta 2012.

"Saya pernah ditawari salah satu calon gubernur untuk menjadi tim suksesnya. Tetapi saya menolak ketika saya ajukan pertanyaan mengenai penyelesaian masalah di DKI, yang bersangkutan tidak bisa menjawabnya. Sedangkan saya sudah mendengarkan paparan yang diberikan Fauzi. Karena itu saya semakin yakin mendukungnya menjadi gubernur lagi," jelasnya.

Laroi menambahkan komposisi penduduk DKI Jakarta sangat heterogen, sehingga tidak bisa menggunakan pendekatan satu jalan yaitu kesukuan, seperti yang pernah dilakukan salah satu calon gubernur di daerah asalnya.

Melainkan, membutuhkan satu penyelesaian yang terintegrasi yang dapat mewakili semua suku, ras, etnis dan agama yang ada di Jakarta.

"Itulah yang dilakukan Fauzi sehingga konflik agama dapat diminimalisasi. Penduduk DKI itu dari berbagai macan suku, agama dan etnis, jadi orang yang mengerti dan berpengalaman yang bisa menyelesaikan masalah yang ada," tuturnya.