Dokter Google Kian Menjadi Favorit Perempuan
Ketika Anda menghadapi masalah medis, memang tampaknya lebih mudah untuk berpaling ke "Dokter Google" demi mencari jawaban atas gejala-gejala yang dialami ketimbang pergi ke dokter sebenarnya. Perempuan adalah yang paling sering melakukannya.
"Dokter Google kini yang paling pertama dihubungi perempuan ketika menghadapi masalah kesehatan, tetapi Google jarang sekali memberikan diagnosis yang akurat," demikian kata para ahli.
Hampir 50 persen perempuan pernah mendiagnosis diri sendiri mengandalkan dr. Google lalu membeli obat berdasarkan diagnosisnya itu. Tetapi sayangnya hampir sepuluh persen dari mereka justru akhirnya mengalami efek samping karena mengkonsumsi obat yang salah.
Dalam survey yang melibatkan 1000 perempuan itu ditemukan bahwa internet menjadi kian penting dalam mendiagnosisi penyakit. Bahkan satu dari lima perempuan yang menggunakan Google, secara keliru yakin, mereka mengidap penyakit berbahaya.
Gejala-gejala yang paling sering mendorong perempuan menghubungi dokter Google adalah ketika mereka susah tidur, sakit kepala, depresi, dan cemas.
Biasanya, seperti yang diakui oleh 75 persen responden, mereka berpaling ke Google ketika mereka mengalami masalah yang tidak nyaman jika dibicarakan dengan teman atau keluarga.
Sementara seperempat dari responden lagi mengatakan mereka takut berbicara dengan dokter tentang penyakit-penyakit tertentu. Adapun sepertiga lagi mengaku lamanya waktu menunggu jika pergi ke dokter membuat mereka menjadi dokter pilihan terakhir jika sakit.
Survey itu sendiri digelar oleh Balance Activ, nama merek produk kesehatan perempuan di Inggris.