Foke Tak Percaya Lembaga Survei Lokal
Menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) DKI 2012, berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi dan elemen masyarakat ramai-ramai melakukan survei, guna mengetahui peluang seluruh bakal calon pemimpin Jakarta.
Sejauh ini, sejumlah hasil survei menyebutkan bahwa incumbent Fauzi Bowo (Foke) berada di posisi paling potensial untuk menjadi gubernur DKI periode 2012-2017. Namun, Foke tak mau terlena. Pasalnya, ia lebih percaya pada hasil survei asing, yang dinilai lebih Objektif, ketimbang lokal.
"Kalau orang sendiri kan masih bisa keselibet dikit, tetapi kalau orang asing kan objektif. Hasil survei yang layak dipercaya adalah survei yang dilakukan lembaga netral dan mencakup seluruh kelompok masyarakat Jakarta. Jangan warga yang itu-itu saja disurvei. Misalnya warga di daerah banjir di survei soal banjir ya sama saja," kata Foke, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (23/4).
Karena itu, menurutnya, untuk mengukur pertumbuhan kota Jakarta dan kinerja Pemprov DKI, dirinya mengacu pada survei Brooking Institute dari Washingtong DC, Amerika Serikat. Sebab, lembaga asing itu menggelar survei dengan melihat pertumbuhan ekonomi, kemampuan menumbuhkembangkan lapangan kerja dan kemampuan meningkatkan pendapatan penduduknya.
Hasilnya, Kota Jakarta mengalami perkembangan pesat. Dari 2007, kota Jakarta berada di peringkat 171 dari 200 kota-kota besar di dunia. Sedangkan pada tahun lalu, Jakarta berada di peringkat 17 dari 200 kota-kota besar dunia.
"Ini menempatkan Kota Jakarta di atas Kuala Lumpur, Beijing, dan Bangkok. Prestasi ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Jakarta," ujarnya.
Terkait hasil survei yang menyatakan ketidakpuasan warga Jakarta terhadap kinerjanya, Foke menganggap santai. Menurutnya, hal tersebut sesuatu yang lumrah. Apalagi, ia harus memimpin 10 juta penduduk di ibu kota. "Saya memimpin 10 juta orang, ya pasti ada saja orang yang tidak puas. Karena tidak mungkin saya memuaskan semuanya," tuturnya.
Sebelumnya, Survei Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP UI yang dirilis, Ahad lalu, menunjukkan 53,50 persen responden menyatakan kinerja Fauzi Bowo biasa saja. Survei itu juga menyebut sebanyak 37,06 persen responden mengaku tak puas atas kinerja Fauzi Bowo.
Begitu juga dengan survei Pride Indonesia, pada Kamis pekan lalu, yang menunjukkan bahwa masalah Jakarta nomor satu telah bergeser dari Banjir dan Macet menjadi Pengangguran.
"Saya sudah tahu hal itu. Tetapi saya tekankan memilih gubernur sama seperti memilih sopir. Tentunya kita memilih sppir yang berpengalaman, punya SIM cukup lama dan mengetahui seluk beluk jalan di kotanya. Atau kalau kita memilih Abang dan None Jakarta, pasti yang dipilihkan mereka yang sangat kenal Jakarta. Nah Abang None saja harus kenal kotanya, apalagi gubernurnya," ujar Gubernur DKI itu sambil tersenyum.