Paksa Pencapresan Ical Merusak Kredibilitas
Golkar melakukan manipulasi politik terhadap publik, jika agenda percepatan Rapimnas Golkar dari Oktober menjadi Juli 2012 hanya untuk menetapkan Ketum Aburizal Bakrie atau Ical sebagai capres.
“Ya, saya menilai Golkar melakukan manipulasi politik dong. Kan Ical pernah berbicara, peluang terbuka bagi elite dan tokoh Golkar yang lain untuk maju sebagai capres. Selain Jusuf Kalla, Akbar sangat potensial menjadi capres Golkar,” kata pakar politik dari LIPI Ikrar Nusa Bhakti di Gedung DPR, Jakarta, hari ini.
Menurut Ikrar, jika Golkar ngotot forum Rapimnas untuk menetapkan Ical sebagai capres, maka akan berdampak buruk. Bukan saja di internal Golkar tapi juga para calon pemilih.
Pemaksaan untuk tetap mencalonkan hanya Ical sebagai capres, justru akan merusak kredibilitas Ical sebagai politisi dan pimpinan partai. "Ical bisa dianggap sebagai figur yang ambisius dan mengabaikan aspirasi elemen-elemen Golkar lainnya," kata Ikrar.
Yang lebih ideal adalah forum Rapimnas memberikan peluang bagi tokoh Golkar yang lain untuk maju sebagai capres. Lalu Rapimnas menentukan ukuran-ukuran menentukan siapa capres terpilih berdasar elektabilitas, kepemimpinan dalam partai, dan dedikasi ke partai.
Dia menambahkan, Golkar harus belajar dari dua kali kekalahan dalam Pilpres 2004 dan Pilpres 2009. "Jika dalam suasana konflik yang belum menemui titik temu, kemudian capres ditetapkan, hasilnya akan sangat buruk bagi Golkar," tandasnya.
Rencana Partai Golkar melaksanakan rapimnas yang dipercepat menjadi Juli tahun ini telah mengundang kritik keras dari internal partai itu. Sejumlah kader senior partai bahkan dikabarkan menjadikan isu itu sebagai alasan untuk bersama-sama memusuhi kepemimpinan Aburizal Bakrie di Golkar.