Golkar Minta 'Kantong Kresek' Tak Jadi Polemik
Politisi Senior Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menyatakan pihaknya sangat berharap agar masalah 'kantong kresek Rp 10 juta' tak jadi polemik di masyarakat.
Polemik kantong kresek itu terkait dengan adanya surat edaran pimpinan fraksi Partai Golkar, yang meminta masing-masing anggota DPR mereka menyumbang Rp 10 juta. Uang itu akan digunakan untuk membeli bahan-bahan untuk paket berisi bahan sembako, dimana pembungkusnya berupa tas kresek bergambar Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
"Tidak ada yang salah dan perlu dipolemikkan, karena masalah ini adalah aturan internal fraksi Golkar. Ini sebenarnya bukan untuk konsumsi publik. Kalau ada kesepakatan bersama antara kami, itu alamiah. Semua ketua fraksi punya kebijakan itu adalah wajar," ujar Priyo, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/4).
Priyo sendiri, sebagai Wakil Ketua DPR dan anggota Fraksi Golkar, mengaku belum dimintai uang untuk sumbangan itu. Namun dia berjanji akan segera membayarkannya. Pada kesempatan itu, Priyo juga meminta agar masalah kantong kresek itu tak dilihat sebagai sebuah politik uang kepada masyarakat.
"Sudah tentu ini tidak didisain sebagai money politics. Ini merupakan sistem gotong royong yang coba dibangun. Ini suatu hal yang terjadi di fraksi. Saya yakin fraksi lain juga biasa seperti ini," tandasnya.