"Kalau mau menyembuhkan penyakit masyarakat, diperlukan orang seperti Dahlan," kata Pramono.

Sikap Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang sudah dua kali membuka pintu tol karena kemacetan di pintu tol, dinilai sebagai bentuk terobosan. Tindakan itu bahkan dianggap sebagai terobosan yang bisa mengubah penyakit masyarakat.

"Saya termasuk yang berprasangka baik. Memang, Pak Dahlan melakukan terobosan yang tidak biasa. Kalau mau menyembuhkan penyakit masyarakat, diperlukan orang seperti Dahlan," ungkap Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Pramono Anung, di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Selasa (10/4).

Seperti diketahui, kemarin Dahlan kembali membuka pintul tol, setelah sebelumnya pernah membuka pintu tol Semanggi. Kali ini, yang dibukanya adalah pintu tol Ancol Barat yang ternyata bukan milik PT Jasa Marga, melainkan milik swasta. Atas hal tersebut, Dahlan kemudian sudah meminta maaf dan mengatakan akan mengganti rugi karena menggratiskan beberapa mobil yang masuk tol.

Namun, sikap Dahlan tersebut oleh Pramono dinilai masih normal. "Yang penting jangan terlalu berlebihan, sehingga kesannya jadi kontraproduktif bagi Beliau-nya," kata Pramono lagi.

Lebih jauh, Pramono mengatakan bahwa Dahlan patut mendapat dukungan, karena menteri tersebut memang berniat untuk mendobrak kebiasaan yang tak produktif dalam hal pelayanan umum. "Walaupun akhirnya salah, dan Beliau sudah minta maaf dan menanggung pengeluaran dari kesalahan, kita harus menghormati itu," tutupnya.