Gubernur Terpilih DKI Dituntut Selesaikan Masalah dalam 2 Tahun
Sebagian besar responden dari survei yang dilakukan oleh Pusat Kajian Politik Fisip UI (Puskapol) memiliki tuntutan kuat agar gubernur terpilih dapat membereskan masalah macet dan banjir dalam target waktu dua tahun saja.
Survei yang dilakukan terhadap 742 responden yang dipilih secara acak dan diwawancara melalui telepon menunjukkan hampir 30 persen dari responden menginginkan siapapun gubernur terpilih mampu mengatasi permasalahan seperti kemacetan, banjir dan lingkungan (sampah, air bersih, polusi) dalam dua tahun.
"Bahkan untuk isu kesejahteraan, seperti kemiskinan, dan keamanan seperti kriminal, premanisme dan perkosaan, harus mampu ditangani pada satu tahun pertama dengan tingkat survei mencapai 62 persen," ujar Dirga Ardiansa, salah satu peneliti Puskapol, di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, hari ini.
Disimpulkannya, muncul isu keamanan sebagai salah satu permasalahan Jakarta yang memiliki tingkat urgensi mendesak merupakan barometer kenyamanan di Jakarta kian berkurang.
Tuntutan responden diimbangi dengan tawaran solusi atas permasalahan-permasalahan Jakarta tersebut.
Untuk masalah paling serius yaitu kemacetan misalnya, sejumlah responden memberikan alternatif regulasi pembatasan kendaraan sebesar 26,8 persen, perbaikan dan penambahan transportasi umum sebesar 17 persen, pembangunan sarana jalan sebesar 15 persen dan pengaturan lalu lintas sebesar 11 persen.
"Untuk masalah serius berikutnya, yaitu banjir, opsi solusi yang ditawarkan adalah pengaturan dan penataan lingkungan, juga pembersihan kali dan saluran air secara rutin," tambahnya.
Opsi perlindungan pedagang kecil dan jaminan sosial adalah opsi untuk masalah kesejahteraan seperti kemiskinan di kota Jakarta.
"Opsi-opsi solusi yang ditawarkan responden ini merupakan pertanda bahwa warga Jakarta butuh tawaran," tutupnya.