Jangan Gegabah Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Minggu, April 29, 2012 0 Comments



Suryawan Setianto

Pada 2 April 2011 pukul 04.55 dini hari, daerah Cilacap dikejutkan dengan meledaknya tangki penyimpanan BBM milik Pertamina yang tiba-tiba saja meledak. Warga yang tinggal di sekitar wilayah dianjurkan untuk menjauh dengan radius 1 kilometer dikarenakan hawa panas yang ditimbulkan kobaran api yang berbahaya. 
 
Sampai saat ini belum jelas penyebab ledakan tersebut, meskipun polisi telah melakukan penyelidikan awal. Dari beberapa sumber di internet, didapat info bahwa ledakan ini bukan yang pertama terjadi.
 
Penulis kemudian teringat dengan bencana nuklir yang terjadi sebagai collateral damage  dari gempa yang terjadi di wilayah Jepang beberapa waktu yang lalu. Gempa bumi tersebut telah menyebabkan gagalnya sistem pendingin PLTN di wilayah Fukushima dan kemudian menimbulkan ledakan di reaktornya. 
 
Ketakutan muncul di antara warga Jepang akan terjadinya bencana nuklir kedua di Jepang ( setelah peristiwa di Hiroshima dan Nagasaki). Radiasi dilaporkan telah menyebar di beberapa wilayah dengan kadar yang naik turun.
 
Lalu apa hubungannya ledakan di kilang Pertamina dengan bencana nuklir di Jepang? Kita tentu masih ingat munculnya wacana di Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di kawasan Jepara serta di Madura. 
 
Wacana ini masih menjadi pro-kontra dan sampai saat ini belum ada kepastian apakah PLTN tersebut akan jadi dibangun atau tidak. Terlepas dari tarik ulur kepastian tersebut, kita perlu menyoroti terkait dengan keamanan dari masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. 
 
Jika kilang Pertamina saja bisa tiba-tiba meledak, lalu apa tidak mungkin PLTN di Jepara atau Madura (yang jika jadi dibangun) akan mengalami hal yang serupa? Kita bisa saja mengkambinghitamkan kesalahan mesin terkait dengan ledakan di kilang Pertamina, akan tetapi tetap saja dalam kesalahan mesin terdapat juga kesalahan manusia.
 
Di sinilah hubungan tersebut muncul. Dalam sebuah tulisan di surat kabar, pernah diulas bahwa masalah nuklir bukan saja masalah teknologi, tetapi juga terkait dengan perilaku masyarakat. Perilaku di sini dimaksudkan adalah rasa percaya terhadap pihak yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola dan mengawasi nuklir tersebut. 
 
Di Jepang, masyarakat memiliki rasa percaya yang tinggi terhadap pemerintahnya. Jika pemerintah mengatakan bahwa bahaya nuklir belum pada taraf membahayakan kesehatan, maka rakyat Jepang akan percaya terhadap pengumuman tersebut dan tidak panik. 
 
Masyarakat Jepang juga terkenal memiliki habitus disiplin yang tinggi. Penulis membayangkan jika terjadi peristiwa yang sama di Indonesia bisa dipastikan meskipun pemerintah mengeluarkan pengumuman bahwa Indonesia aman, masyarakat akan tetap berbondong-bondong menyelamatkan diri masing-masing. 
 
Orang yang kaya akan langsung terbang ke luar negeri, bahkan ke luar angkasa jika mungkin. Sementara rakyat miskin hanya bisa berharap pada bantuan pemerintah. Hal ini terjadi karena tingkat kepercayaan pada pemerintah di Indonesia saat ini berada di titik paling rendah. Kebohongan terus muncul karena dibuat untuk menutupi kebohongan yang lainnya.
 
Pada saat tulisan ini dibuat, bencana nuklir memang belum terjadi di Indonesia (jangan sampai terjadi!). Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk mengingatkan siapa saja yang membacanya agar selalu berhati-hati dan disiplin, terutama pemerintah yang berkuasa. 
 
Jangan hanya memikirkan kepentingan kelompok atau pribadi saja, namun mulailah memegang amanah dengan tanggung jawab. Pikirkan kesejahteraan rakyat dan keamanannya, niscaya Indonesia bisa menjadi negara yang berpengaruh!

Suryawan Setianto
Pegawai negeri
Pemilik akun twitter @TheUyax
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.