Kartini Bandung Gunakan Delman
"Asyik pakai kebaya setahun sekali pada Hari Kartini, senang juga menggunakan pakaian ini," kata Herlina (13) siswa kelas VI SD Ciparay VI di sela-sela kegiatan Hari Kartini di daerah itu.
Seratusan pelajar SD di Ciparay mengikuti peragaan busana perempuan dan busana kebaya Kartini. Sebagian mengaku rela pergi ke salon untuk bisa tampil anggun dalam kegiatan di sekolahnya itu.
Namun tidak sedikit yang didandani orangtua mereka dengan pakaian yang khas, selain pakaian khas Kartini, juga busana muslim.
Mereka diangkut dengan menggunakan delman dan berkarnaval mengitari beberapa jalan di kawasan itu.
Lain halnya dengan siswi-siswi SD IPPOR Pakutandang Kecamatan Ciparay yang belajar menggunakan pakaian kebaya. Mereka belajar seperti hari-hari biasa, selanjutnya berkarnaval berjalan kaki mengitari jalan di kawasan itu, selanjutnya mengikuti peragaan busana.
"Selain menggelar kegiatan busana, juga dilakukan penyampaian sejarah dan kisah kepahlawanan RA Kartini dalam memperjuangkan hak wanita dan kesetaraan," kata Dewi, salah seroang guru di Ciparay.
Sementara itu peringatan puncak Hari Kartini tingkat Kabupaten Bandung dilakukan Jumat (20/4) kemarin yang digabungkan dengan puncak HUT Kabupaten Bandung ke-371 yang dipusatkan di Soreang, Ibukota Kabupaten Bandung.
Meski demikian, Hari Kartini diperingati secara serempak oleh sekolah-sekolah di seluruh Kabupaten Bandung melalui berbagai kegiatan, kecuali sejumlah SMP yang libur dalam rangka hari tenang menjelang Ujian Nasional (UN).
Tak kalah serunya peringatan Hari Kartini yang digelar di sejumlah Taman Kanak Kanak (TK). Selain lomba busana, juga menggelar lomba menggambar, mewarnai, menyanyi lagu wajib.
"Peringatan Hari Kartini rutin digelar setiap tahun, orang tua sangat mendukung dan ikut sibuk mempersiapkan putra-putrinya untuk ikut lomba busana," kata Diah, salah seorang pengasuh TK di Ciparay.