Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia Adopsi Amerika
Jauh dari hingar-bingar sengketa di tubuh PSSI, Timo Scheunemann yang dipercaya menjadi Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, tengah merancang kurikulum pembinaan. Kurikulum tersebut rencananya akan segera dirilis pada bulan ini.
Kurikulum pembinaan usia muda ini menjadi penting, karena Indonesia selama ini tidak memiliki panduan baku mengenai pembinaan usia muda. Akibatnya, kemampuan pemain saat mereka beranjak dewasa pun akhirnya tidak sama dan tidak merata.
"Panduan ini sudah ditunggu sejak lama. Sudah lama, kita tidak memiliki kurikulum baku yang harus dilakukan semua klub khususnya untuk pembinaan di bawah usia 18 tahun. Bulan April ini diharapkan semua sudah selesai, dan saat ini masih dalam tahap penyelesaian," kata Timo, Kamis (5/4).
Merancang kurikulum pembinaan usia muda bukanlah hal yang mudah. Untungnya, Timo mendapat izin dari Persatuan Sepakbola Amerika Serikat (USSF) untuk mengutip materi dari kurikulum milik USSF yang juga baru selesai disusun. Namun, ditegaskan Timo, meski mengambil kurikulum milik USSF, bukan berarti Indonesia akan mengacu pada gaya permainan negeri Paman Sam.
"Tidak usah dibenturkan (soal) gaya Amerika atau Eropa, karena sepak bola modern adalah sepak bola universal. USSF juga melakukan riset di Eropa sebelum membuat panduan. Saya mengambil 45 halaman dari 106 halaman panduan milik USSF," ujar pria keturunan Jerman ini lagi.
Nantinya, menurut Timo, kurikulum tersebut akan menjelaskan tentang berbagai hal. Termasuk antara lain soal metode pelatihan, formasi yang digunakan untuk tiap jenjang usia, juga materi untuk pembangunan karakter pemain.
"Nantinya kurikulum itu akan terdiri dari sekitar 200 halaman. Memang tebal, tapi itu yang harus dilakukan, karena di dalamnya juga ada pedoman untuk pelatih. Sebab, banyak pelatih yang tidak memiliki lisensi dan belum tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk pelatihan usia muda," ucap Timo.
Jika sudah selesai disusun, Timo menambahkan, kurikulum pembinaan usia muda ini bisa diunduh secara gratis. Hal ini dilakukan agar daerah-daerah yang terpencil juga bisa mendapatkannya tanpa harus membeli di toko buku.