Muenchen vs Madrid: Perseteruan Dua Raksasa
Liga Champions
Persaingan Bayern Muenchen dan Real Madrid memang bisa diibaratkan dua raksasa yang saling benci. Bayangkan, sudah 13 kali kedua klub ini bertikai di kancah Eropa.
Laga kedua rival ini juga acap menciptakan drama. Genderang perang sudah dimulai saat pertama kali bertemu pada semifinal Liga Champions (dulu Piala) 1975/76. Dalam laga itu, pemain Madrid Roberto Martinez mengalami patah hidung setelah berbenturan dengan kiper Muenchen Sepp Maier. Masih dalam laga ini, seorang fans Madrid memasuki lapangan dan mengejar wasit dan Gerd Mueller, tombak andalan Muenchen.
Lapangan hijau kembali menjadi medan perang saat pemain Madrid Juanito secara sengaja menginjakan kakinya di wajah Lothar Matthaeus pada 1988. Juanito pun harus menerima sanksi larangan pertandingan selama lima tahun.
Sebelum itu, pada 1981, seluruh tim Muenchen berlarian meningalkan Santiago Bernabeu di tengah pertandingan setelah seorang pemainnya di kartu merah karena membuat gestur tak senonoh ke arah penonton. Sebagai catatan, ini adalah laga pada turnamen pramusim Piala Santiago Bernebeu yang sejatinya menjadi ajang persahabatan.
Di era milenium, persaingan sedikit mengendur. Namun, tetap saja ada sosok yang menjadi musuh utama bagi fans Madrid. Ia adalah Oliver Kahn. Pada 2004, Muenchen bertemu Madrid di fase knockout. "Kami akan mencetak lima gol saat melawan para badut itu," kata penyerang Muenchen kala itu, Claudio Pizarro.
Ucapan kontan membuat Madridista murka. Ucapan Pizarro sendiri tentu daja tak terbukti karena Madrid akhirnya lolos dengan agregat 2-1.
Setelah "gencatan senjata" selama lima tahun terakhir di kancah Eropa, dua musuh lama ini pun akan kembali berperang. Di mulai di Allianz Arena, kandang Muenchen, pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu (18/4) dini hari WIB. Ini adalah pertemuan kelima mereka di semifinal kompetisi antarklub tertinggi di tanah Eropa.
Seperti sebelumnya, pertemuan kali ini kemungkinan juga berjalan panas dan sarat intrik. Latar belakang sejarah dan "aroma benci" bisa menjadi bumbu sekaligus bensin.
Yang bisa menjadi salah satu bumbu adalah kehadiran Jupp Heynckes dan Arjen Robben yang tentunya ingin memberi perhitungan. Keduanya harus meninggalkan Madrid lewat "pintu belakang".
Heynckes merupakan pelatih yang mengakhiri puasa gelar Madrid selama 32 tahun di Liga Champions pada 1997/98. Meski demikian, Madrid tetap mendepaknya. Sedangkan Robben hengkang setelah diberitahu bahwa ia tak lagi diinginkan oleh Presiden Madrid Florentino Perez.
"Muenchen sebuah klub yang memiliki kebanggaan tinggi. Mereka tahu, ini kemungkinan akan menjadi peluang terakhir untuk menutup musim dengan baik. Apalagi, laga final akan digelar di kandang mereka," kata Emilio Butragueno, legenda Madrid yang kini menjadi direktur klub.
BAYERN MUENCHEN vs REAL MADRID
Head to head
Main: 18
Menang: Bayern 10, Madrid 6, imbang 2
Gol: Bayern 30, Real 23
Pertemuan sebelumnya
31/3/76 Madrid 1-1 Bayern
14/04/76 Bayern 2-0 Madrid
8/4/87 Bayern 4-1 Madrid
22/04/87 Madrid 1-0 Bayern
2/3/88 Bayern 3-2 Madrid
16/03/88 Madrid 2-0 Bayern
29/2/00 Madrid 2-4 Bayern
8/03/00 Bayern 4-1 Madrid
3/5/00 Madrid 2-0 Bayern
9/05/00 Bayern 2-1 Madrid
1/5/01 Madrid 0-1 Bayern
9/05/01 Bayern 2-1 Madrid
2/4/02 Bayern 2-1 Madrid
10/04/02 Madrid 2-0 Bayern
24/2/04 Bayern 1-1 Madrid
10/03/04 Madrid 1-0 Bayern
20/2/07 Madrid 3-2 Bayern
7/03/07 Bayern 2-1 Madrid