Nasib PKS Belum Jelas
Nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS), apakah didepak atau bertahan dalam koalisi masih belum pasti.
Sekretaris Sekretarias Gabungan (Setgab) Syarief Hassan mengemukakan belum tahu nasib PKS tersebut. Pihaknya meminta untuk bersabar saja menunggu keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Belum ada perkembangan, tunggu saja," kata Syarief di Jakarta, hari ini.
Ia mengakui Setgab mengadakan rapat di kediamannya di Jl Widya Chandra, Jakarta Selata, semalam.
Rapat dihadiri pimpinan fraksi Golkar, PAN, PPP, PKB, PPP, PD. PKS tidak hadir karena tidak diundang dan sudah berseberangan dengan anggota koalisi lainnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Soetan Bhatoegana mengemukakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan didepak dari anggota partai koalisi pekan depan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih merampungkan format koalisi yang baru.
"Kemungkinan pekan depan. Mungkin hari Selasa, pekan depan," kata Soetan, Senin (9/4) lalu.
Ia mengemukakan saat ini, SBY fokus untuk bekerja saja. SBY tidak mau sibuk menggurusi masalah PKS tetapi melupakan masyarakat.
Menurutnya, kunjungan kerja ke Solo adalah bagian dari kerja nyata SBY kepada masyarakat.
"Kita tunggu saja. Kita harus pahami gaya kepemimpinan pak SBY. Beliau mau fokus kerja dulu. Mungkin setelah itu baru ambil sikap," ujar anggota Komisi VII DPR ini.
Meski demikian, ia mengingatkan semua keputusan ada pada SBY. Apakah didepak atau dipertahankan, SBY yang akan memutuskan. Namun ia percaya SBY akan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari kader PD yang meminta PKS dikeluarkan dari koalisi.
"Dulu, waktu kami beri masukan untuk dikurangi jumlah menteri PKS, didengar Pak SBY. Sekarang, kita tunggu saja keputusannya. Pasti Beliau akan mempertimbangkan apa yang menjadi masukan semua pihak," tutur Ketua DPP PD bidang Ekonomi ini.