Orang Kaya Enggan Gunakan Twitter
Lebih suka membaca berita, informasi travel, dan mengakses informasi finansial
Orang-orang kaya yang menggunakan telepon seluler pintar cenderung jarang bermain game dan Twitter tetapi lebih suka membaca berita, informasi travel, dan mengakses informasi finansial, demikian hasil penelitian The Luxury Institute.
Lembaga riset yang fokus meneliti penggunaan aplikasi mobile oleh mereka yang mempunyai penghasilan di atas Rp.1,3 miliar pertahun dan berusia rata-rata 52 tahun itu menemukan bahwa orang-orang kaya lebih suka menggunakan aplikasi yang sesuai dengan kepentingan dan kelompok pergaulannya.
"Ketika Anda semakin berumur, mempunyai keluarga, orang tua, aset, dan investasi, Anda akan membutuhkan aplikasi yang lebih sesuai ketimbang hanya untuk bermain game dan berbincang dengan teman-teman Anda," kata Milton Pedraza, CEO The Luxury Institute.
Hasil penemuan itu terbalik dengan hasil penelitian tentang penggunaan ponsel pintar secara umum. Lembaga riset Nielsen misalnya menunjukan bahwa penggunaan ponsel pintar didominasi oleh game dan jejaring sosial.
Menurut Pedraza, orang dengan penghasilan lebih tinggi lebih jarang menggunakan aplikasi hiburan ketimbang pengguna ponsel pintar rata-rata.
Sementara menurut Nielsen, orang kaya yang mempunyai ponsel pintar rata-rata memilih iPhone (55%), sementara 35 persen memilih Android, dan seperempat memiliki BlackBerry.
Studi itu juga menunjukan bahwa lebih dari 80 persen orang kaya yang menggunakan ponsel pintar lebih memilih mengunduh aplikasi berbayar dan mengupgrade aplikasinya. Tetapi secara umum mereka hanya mengunduh setengah dari jumlah aplikasi yang diunduh pengguna ponsel pintar pada umumnya.
Di antara kelompok berpendapatan tinggi yang menggunakan ponsel, 67 persen menggunakan perangkat mobile mereka untuk berbelanja. Makanan dan produk elektronik adalah dua pilihan yang paling sering dibeli.
Studi itu sendiri melibatkan 603 orang, yang rata-rata berpenghasilan US$295.000 (Rp.2,7 miliar) pertahun dan mempunyai kekayaan US$2,8 (Rp.25,68 miliar).