Pelabuhan Tikus Batam Jadi "Surga" Penyelundup

Jumat, April 20, 2012 0 Comments



Ilustrasi Narkoba
Ilustrasi Narkoba (sumber: Antara)
Batam menjadi jalur masuk favorit penyelundup barang haram itu dari Malaysia. 

Luasnya perairan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan banyaknya pelabuhan tradisional membuat polisi kesulitan untuk mengamankan wilayah tersebut. 

Akibatnya  provinsi yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi "surga" bagi pelaku kriminal. Dua yang menonjol adalah  penyelundupan manusia dan narkoba.
 
"96 persen wilayah Kepri itu terdiri dari laut. Kami kesulitan menjaga pelabuhan-pelabuhan tak resmi atau pelabuhan tikus yang jumlahnya untuk Batam saja mencapai 70 buah. Juga ada 2.480 ribuan pulau tanpa penghuni di Kepri. Kalau ada pelaku kriminal bersembunyi di sana tentu sulit kita  antisipasi," kata Dirpolair Polda Kepri Kombes Yassin Kosasih di Kepri, hari ini.
 
Perwira menengah ini mencontohkan, kasus penyelundupan manusia yang  terjadi pada Juni tahun lalu. Saat itu, polisi menangkap kapal MV Alcia yang membawa 87 imigran asal Sri Langka di perairan Tanjungpinang. Para imigran itu kini dibawa ke Rundenim.
 
Lalu Januari dan Februari tahun ini ada dua kasus yang melibatkan 17 imigran asal Afghanistan yang berupaya hendak menyebrang ke Australia  melalui Indonesia.
 
"Mereka ini masuk dari Malaysia dibantu Haji Guntur alias Zainudin yang akhirnya  berhasil ditangkap Satgas People Smuggling Bareskrim Polri dan kini kita proses di Batam," bebernya yang menambahkan jika pengungkapan kasus ini mendapatkan perhatian dari AFP, polisi Kanada, dan Malaysia.
 
Jalur Narkoba

Direktur Narkoba Polda Kepri Kombes Agus Rohmat mengatakan Batam juga menjadi jalur masuk favorit penyelundup barang haram itu dari Malaysia yang kemudian mengedarkannya di Kepri dan provinsi lain.
 
"Mereka masuk ke Batam, diantaranya, melalui Sekolah Laut, Kukup, dan Pasir Gudang. Juga ada yang melalui Batam Center, lalu Pelabuhan  Karimun, dan Tanjung Pinang. Modusnya dimasukan ke dalam tas hingga  ditelan," bebernya.
 
Dalam tiga tahun ini, pada 2010 ada 280 kasus, 2011 ada 322 kasus, dan pada 2012 sampai bulan ini ada 70 kasus.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.