Penyanyi Jalanan Hingga Jakmania Dukung HNW-Didik
Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ), siap mendukung pasangan bakal calon gubernur dam wakil gubernur dari PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
"Kami sangat bersyukur. Sebab, pendukung HNW tidak hanya dari PKS. Saya berhanji pasangan Hidayat-Didik dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Jakarta karena juga memperluas partisipasi warga pinggiran," kata Koordinator Relawan Hidayat, Dr Zulkieflimansyah di Jakarta, hari ini.
Sementara itu, penyanyi jalanan, Anto Baret, mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin jujur dan berani. Juga tidak tergantung tekanan para pemodal atau preman.
"Sifat itu ada pada Hidayat Nur Wahid, tokoh muda yang telah terbukti mampu memimpin sebagai Ketua MPR. MPR yang melantik Presiden, kan?," kata Anto spontan di tengah kemeriahan acara Tasyakur Relawan Hidayat di Warung Apresiasi Bulungan, Jakarta, Ahad (22/4) malam.
Anto tampil bersama band KPJ senior menyanyikan lagu "Negeri Linglung" dan "Banjir Lumpur", khusus sebagai hadiah ulang tahun Hidayat Nur Wahid 8 April, dan pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017.
"Sebenarnya ada kandidat lain yang pernah datang mau mampir ke sini, tapi saya lebih sreg dengan Hidayat. Sejak dulu dia dukung eksistensi seniman jalanan," kata Anto yang mengubah lokasi pembuangan sampah 30 tahun lalu, jadi pusat kreasi dan wirausaha kaum pinggiran.
Selain Anto KPJ, tampil pula Mang Ane dan grup Mandi Lima Kali yang berbasis di Kalimalang.
Grup pengamen jalanan itu berduet bersama Jhon Dayat, penggubah lagu "Ayo Beresin Jakarta" yang semakin populer di media sosial "youtube".
"Saya gubah lagu khusus untuk Bang Hidayat, karena dia cocok, jujur pantang khianat, susah senang bersama rakyat. Rumah Hidayat kemarin kebanjiran. Coba, mana ada Cagub lain yang pernah merasakan derita rakyat kebanjiran?" kata Jhon, seniman penyanyi penerus gaya Gombloh.
Mang Ane dan kaum pengamen ibu kota siap mempopulerkan lagu "Ayo Beresin Jakarta" ke gang-gang dan angkutan kota.
"Tapi, kami berusaha santun dan tidak memaksa. Kami berkarya, bukan mengemis atau merampok. Itu yang kami lihat dari sosok Hidayat," kata Mang Ane yang pernah mendapat penghargaan karena sukses membina anak-anak jalanan di sekitar Banjir Kanal Timur, agar beralih profesi menjadi seniman produktif.
Sementara itu, menurut Zulkieflimansyah, pendukung Hidayat datang dari beragam lapisan.
Antara lain Jaringan Silaturahim Sahabat Pendekar (Tanah Abang), Himpunan Masyarakat Cakung, Kampung Petugas Pemungut Sampah (Setiabudi), Tokoh Karang Taruna Koja, Korlap FPI Cilincing-Tanjung Priuk, Klub Sepeda Ontel Oranye (Kemayoran), pengurus RT di Jelambar, dan kampung kumuh di Grogol Petampuran.
Kemudian, The Jak Mania, Klub Sepakbola Joglo.
"Laskar Orange dari kalangan muda sampai Paguyuban Mantan Bandar Togel yang Tobat di Mampang serta Perhimpunan Mantan Orang Gila yang sudah waras ikut gabung. Mereka komunitas yg berserakan dan terpinggirkan. Sekarang menginginkan perubahan," kata Parasto, koordinator penggalangan komunitas marjinal.
Ia menambahkan, pendukung Hidayat juga dari PAN karena simpati dengan Didik Rachbini, termasuk warga non-partai yang selama ini apolitis atau Golput.
"Di samping itu, PKS juga semakin solid. Tokoh senior semisal Suripto dan Abu Ridha bisa berbaur dengan mantan Ketua BEM dan para aktivis yang kini jadi eksekutif danprofesional muda," demikian Zulkieflimansyah.