Rawa Diusulkan Ikon Bekasi
Dewan Kesenian Kota Bekasi mengusulkan habitat rawa sebagai salah satu ikon daerah itu kepada pemerintah kota setempat.
"Bisa juga mengambil inspirasi dari rawa karena dulunya mayoritas wilayah di Kota Bekasi berupa rawa. Bisa dari bentuk tumbuh-tumbuhan, makhluk hidup yang ada di rawa atau benda lainnya," ujar Ketua Dewan Kesenian Bekasi, Ridwan Mahrin, di Bekasi, Jawa Barat, hari ini.
Menurut dia, Bekasi dikenal daerah yang kental dengan suasana perjuangan. Hal itu dibuktikan oleh puisi karya Chairil Anwar bertajuk "Karawang-Bekasi". Namun, popularitasnya tidak setenar daerah perjuangan lainnya seperti Surabaya.
"Masyarakat luas lebih mengenal Surabaya sebagai kota perjuangan meski predikat yang sama juga dimiliki Kota Bekasi sehingga kita perlu mencari lagi ikon yang lebih berkarakter yang belum dimiliki daerah lain di Indonesia," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi juga tengah mengupayakan agar visi dan misi daerah sebagai kota Sehat, Cerdas, dan Ikhsan dijadikan sebagai ikon termasuk perniagaan. Namun, hal itu belum terealisasi secara maksimal.
Menurut Ridwan, sampai kini ini Bekasi belum memiliki ikon daerah yang diakui secara umum dan dapat memberikan kebanggaan tersendiri bagi warganya.
"Habitat rawa bisa menjadi alternatif ikon bagi Kota Bekasi. Misalnya bunga teratai, lumpur, dan binatang yang hidup di rawa," ujarnya.
Menurut dia, hal itu bisa saja dalam bentuk monumen atau corak batik yang dapat menumbuhkan kebanggaan bagi warga yang menggunakannya.
Salah satu ikon unik daerah yang berhasil diakui secara umum, kata dia, adalah "parang rusak" yang saat ini dimiliki oleh warga Yogyakarta.
"Parang rusak itu adalah alat yang biasa digunakan masyarakat setempat, khususnya yang berprofesi sebagai petani, untuk menuai padi. Parang itu perlambang bahwa meski rusak dan berkarat, tetap bisa bermanfaat," demikian Ridwan.