SBY: Tidak Ada Presiden di Indonesia Menaikkan BBM Tanpa Alasan
Setelah Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak pada 1 April 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan alasan pemerintah mengusulkan kenaikan harga tersebut.
SBY mengatakan bahwa usulan pemerintah menaikkan asumsi harga minyak dan harga BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 adalah untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Semalam, DPR sudah mengesahkannya menjadi UU APBNP 2012.
”Semua ada alasannya, tidak mengada-ada dan tidak begitu saja dilakukan,” ujarnya dalam keterangan pers di Istana Negara, Sabtu malam (31/3).
Menurutnya usulan perubahan yang dilakukan pemerintah karena mengingat banyak hal yang sudah tidak sesuai dengan APBN 2012 yang diketok tahun lalu seperti harga minyak mentah, nilai tukar rupiah, inflasi dan juga sasaran pertumbuhan.
Ia memberikan peringatan jika APBN tidak disesuaikan dengan perubahan yang terjadi, maka sasaran ekonomi yang telah ditetapkan pemerintah sulit untuk dicapai.
”Bisa terjadi defisit yang besar yang melebihi ketentuan dalam UU. Kalau kita paksakan, maka APBN dan fiskal kita tidak akan sehat dan pada gilirannya akan menganggu perekonomian kita secara keseluruhan,” ucapnya.
Kebijakan yang dipilih pemerintah untuk menaikkan harga BBM sesuatu yang mungkin dilakukan dengan disahkannya APBNP 2012. Namun itu akan dilakukan jika Indonesia menghadapi tekanan ekonomi yang kuat, selain itu pemerintah juga menyiapkan program bantuan untuk masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah yang terdampak dalam bentuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Pemerintah akan terus mencermati dan mengikuti harga minyak dunia apakah harga minyak dunia sudah akan melumpuhkan perekonomian, pemerintah juga akan menyiapkan solusinya. Dengan keluarnya APBNP 2012, menurutnya jika ada lonjakan aturannya adalah harga Indonesian Crude Price (ICP) rata 15 persen selama enam bulan terakhir.
”Jika ada lonjakan harga minyak pada bulan-bulan mendatang ini pemerintah berkewajiban untuk menguji perkembangan harga itu apakah sudah diperlukan menaikkan harga BBM atau belum,” ucapnya.
”Dengan sendirinya tidak ada kenaikan BBM 1 April 2012 sebagaimana yang dispekulasikan oleh masyarakat kita," tegas SBY.
Yudhoyono yang mengenakan pakaian safari berwarna biru mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM seringkali dikaitkan dengan isu politik, terkait dengan Pemilihan Umum 2014. Hal itu bisa membuat pembahasan kebijakan BBM menjadi kurang objektif dan kurang rasional.
Menurutnya, tidak pernah ada Presiden di Indonesia yang menaikkan harga BBM tanpa alasan seksama dan untuk menyengsarakan rakyat.
”Sejak Indonesia merdeka, sudah 38 kali kenaikan harga BBM. Di era reformasi terjadi tujuh kali (kenaikan) termasuk di era Gus Dur dan Megawati. Dalam pemerintahan saya, tiga kali kenaikan harga BBM dan tiga kali pula terjadi penurunan,” kata SBY.