Abramovich, Sembilan Musim, dan Rp14,8 Triliun

Minggu, Mei 20, 2012 0 Comments



Roman Abramovich bersama Didier Drogba dan trofi yang didambakannya.
Roman Abramovich bersama Didier Drogba dan trofi yang didambakannya. (sumber: AFP)
Tak kurang 66 pemain didatangkan dan tujuh pelatih digaet.

Akhirnya, ambisi Roman Abramovich membawa Chelsea menjadi yang klub terbaik di Benua Biru bisa terwujud. Stadion Allianz menjadi saksi kebahagiaan taipan asal Rusia itu.

Setelah delapan musim penuh harap, bahkan frustrasi dan 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp 1,8 triliun yang digelontorkannya, trofi bertelinga besar itu akan hadir di London.

Sejak mengambil alih Chelsea pada 2003, dengan kekuatan finansial yang dimilikinya, Abramovich langsung menyulap dan menempatkan Chelsea di peta persaingan sepak bola Inggris dan Eropa.

Tak kurang 66 pemain didatangkan dan tujuh pelatih digaet demi menuntaskan ambisinya mengangkat trofi Liga Champions. Pelatih sekaliber Jose Mourinho pun didepak meski sudah membawa Chelsea menjadi penguasa Inggris. Bagi Abramovich, Liga Champions adalah prioritas utama.

Sembilan tahun berlalu dan dengan 66 pemain kelas dunia yang didatangkan ke Chelsea, Abramovich akhirnya sukses meraih impiannya, yakni gelar Liga Champions.

Perjalanan Abramovich bersama Chelsea Menuju Trofi Liga Champions
2003/04

Mengatasi Arsenal, Chelsea tampil di semifinal menghadapi AS Monaco. Di atas kertas, Chelsea sangat diunggulkan. Namun, pasukan Claudio Ranieri kalah 3-1 di Monaco dan imbang 2-2 di Stamford Bridge. Chelsea tersingkir dan Ranieri pun dipecat.

2004/05
Di bawah Jose Mourinho Chelsea menjadi juara Premier League pertama dalam 50 tahun terakhir dan lolos ke semifinal Liga Champions. Namun, gol Luis Garcia, yang diyakini Mourinho belum melewati garis gawang, pada leg kedua menggagalkan laju Chelsea. Chelsea tersingkir, Liverpool menjadi juara.

2005/06
Di kompetisi domestik, Mourinho kembali membuat Chelsea berjaya. Namun, di Liga Champions, mereka disingkirkan Barcelona di babak 16 besar. barcelona keluar menjadi juara.

2006/07
Sekali lagi Chelsea menghadapi Liverpool di semifinal. Kali ini, di bawah kendali manajer sementara Avram Grant, Chelsea mampu meneku Liverpool. Chelsea untuk pertama kalinya tampil di final. Namun, keberuntungan belum berpihak, Chelsea pulang dari Moskow tanpa trofi usai kalah lewat drama adu penalti dari Manchester United.

2008/09
Lagi-lagi, Chelsea harus tersingkir dengan cara menyakitkan di semifinal. Chelsea gagal di tangan Barcelona yang lolos dengan keunggulan gol tandang yang dicetak di pengujung laga. 

2009/10
Kali ini, Chelsea harus disingkirkan oleh Inter Milan, klub asuhan pelatih yang pernah membawa mereka menjadi kampiun Inggris, Jose Mourinho. Chelsea teringikir di 16 besar. Namun, Chelsea masih bisa bergembira karena mereka saat itu meraih gelar ganda di era Carlo Ancelotti.

2010/11
Musim ini, Chelsea kembali harus mengakui keperkasaan Manchester United. Bertemu di perempat final, Chelsea tesingkir dengan agregat 1-3. Di akhir musim, Ancelotti pun dipecat.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.