Amankan Pilgub, Polda Metro Kerahkan 40.000 Personel

Jumat, Mei 11, 2012 0 Comments



Simulasi pengamanan pemilukada
Simulasi pengamanan pemilukada (sumber: Jakarta Globe)
Pengawal melekat berasal dari  Obvit dan Intel yang terus menempel ke mana calon gubernur DKI pergi.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya)  menurunkan 40.356 personel untuk pengamanan Pemilihan Umum  Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur DKI Jakarta, 11 Juli mendatang.  Pengamanan melekat diterapkan setelah pasangan calon ditetapkan.

"Kami  telah menetapkan kekuatan personel yang akan diarahkan dalam rangka pengamanan rangkaian Pemilukada. Kami gelar dalam Operasi Mantap Praja  2012 di wilayah Polda Metro Jaya. Estimasi kekuatan seluruhnya 40.356  personel. Terdiri dari unsur Polda 3303 personel, gabungan Polres 5899  personel, BKO TNI 700 personel, BKO Mabes Polri 10 personel, dan dari  Pemda DKI dalam kaitan pengamanan TPS (Tempat Pemungutan Suara) 30.444  personel," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya,  Komisaris Besar Polisi, Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, hari ini.

Dikatakan  Rikwanto, walaupun dalam perjalananya bisa berubah, dalam catatan, TPS yang sudah ditetapkan jumlahnya 15.026. Terdiri dari, Jakarta Pusat 1908  TPS, Jakarta Utara 2602 TPS, Jakarta Barat 3329 TPS, Jakarta Selatan  3168 TPS, Jakarta Timur 4153 TPS, Tanjung Priok 22 TPS, dan Pulau Seribu  44 TPS.

"Kekuatan tadi, disiapkan untuk pengamanan TPS dan  kampanye-kampanye. Penyebaran besar akan dilakukan saat kampanye,  pencoblosan dan penghitungan suara," tambahnya.

Rikwanto menuturkan, kategori pengamanan TPS dibagi dalam tiga bagian. Pertama TPS aman, rawan satu dan rawan dua. 

"TPS  aman sejumlah 1.710, rawan 1 yakni  198 TPS dan rawan 2 terdapat  18 TPS. Dalam praktiknya, penetapan kategori TPS disesuaikan dengan perkembangan  situasi. Kalau beberapa waktu lalu TPS Senen masuk kategori TPS rawan,  bisa jadi saat ini tidak rawan. Jadi, bisa bergeser situasinya.  Sebaliknya, TPS yang dulu aman, sekarang malah rawan," ungkapnya.

TPS  rawan, kata Rikwanto,  kategorinya adalah banyak pemilih dan sebelumnya pernah ada sengketa sehingga  konflik, rusuh atau perusakan.

"Selanjutnya,  kami katakan rawan karena di tempat itu pendukung calon pasangan seimbang jumlahnya. Lantaran imbang itu, potensi-potensi kerawanan  besar. Salah sedikit penghitungan atau salah penyebutan sah-tidak sah,  ini bisa jadi konflik," tandasnya.

Rikwanto menjelaskan, pengawal melekat berasal dari  Obvit (Direktorat Objek Vital) dan Intel yang terus melekat ke mana calon gubernur DKI pergi.

"Kalau ada enam calon, berarti  ada 12 pengawal. 6 dari Intel dan 6 dari Obvit. Nanti mereka gantian,  Satu pasangan satu-satu. Gubernur satu, wakil satu jadi ada dua orang.  Soal voorrijder, kalau ada permintaan maka disiapkan. Kalau tidak ya  tidak," pungkasnya.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.