Dianggap Lembek Tangani FPI, Polisi Disomasi

Kamis, Mei 10, 2012 0 Comments



Ilustrasi demo FPI
Ilustrasi demo FPI (sumber: Antara)
"Kami memberi waktu selambatnya dua minggu sejak hari ini agar Polri mereformasi dan menjalankan tugasnya."

Kelompok yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Indonesia Tanpa FPI (Front Pembela Islam) tampaknya sudah tidak sabar melihat sikap lembek polisi dalam memberikan perlindungan hukum terhadap kebebasan beribadah dan berkeyakinan. Mereka mendatangi Markas Besar Kepolisian RI untuk memberikan somasi atau teguran resmi.

"Kami memberi waktu selambatnya dua minggu sejak hari ini agar Polri mereformasi dan menjalankan tugasnya. Jika dalam dua minggu masih terjadi pembiaran atas kasus kekerasan dan intimidasi atas nama agama maka kami akan menuntut polisi secara perdata dan pidana," kata juru bicara kelompok tersebut, Dhyta Caturani, di Mabes Polri, hari ini.

Menurut mereka kekerasan atas nama agama dan pembiaran terjadi di sejumlah tempat. 

Diantaranya pembubaran diskusi buku di Salihara, Jakarta Selatan dan LKiS, Yogyakarta. Lalu pemukulan aktivis SEJUK di HKBP Piladelphia, Bekasi, dan perusakan Gua Maria Giri Wening, di Gunung Kidul, Yogyakarta. 

Perilaku kekerasan itu menurut mereka menginjak-injak amanat UUD 1945, khususnya pasal 28 ayat 1, pasal 29, dan pasal 30. Lalu pasal 2, 4, dan 13 UU 2 tahun 2002 dan pasal 1 ayat 1  dan 6 Perkap nomor 8 tahun 2009.

Tidak Lembek
Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution yang ditemui secara terpisah membantah jika polisi lembek apalagi takut menghadapi kelompok massa tersebut. 

"Menghadapi masalah sosial masyarakat maka lihat akar masalahnya dulu. Apa menyangkut kerukunan beragama, keormasan atau apa. Kita proporsional. Kalau menyangkut kebebasan beragama kita dorong Kementerian Agama, kalau menyangkut ormas, ya kita dorong Kementerian Dalam Negeri, kalau pidana, kita akan proses hukum," kata Saud.

Kalau tidak dipisah-pisahkan, Saud menambahkan, masalah ini tidak selesai.

"Kita mengedepankan dialogis dan persuasif. Prinsipnya kita eliminir jatuh korban lebih besar dan masalah berkembang. Maka (kelompok) yang lebih  kecil, minoritas, kita amankan meski mereka korban itu tak mengapa, tapi bukan berarti kita kalah dengan kelompok yang lebih besar. Kenapa tidak?" beber Saud.

Jenderal bintang dua ini menambahkan jika  polisi tak mau dibenturkan dengan kelompok lebih besar dan yang sedang marah.

"Kita sadari, ada yang ingin kita dibenturkan dengan massa yang marah ini, itu yang mereka harapkan, tapi kita tak mau karena masalah tak selesai," tambahnya.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.