Ormas MMI Merusak Kantor LKiS, 6 Terluka
Selain melukai 6 orang peserta diskusi, mereka juga merobek-robek buku koleksi LKiS.
Sekelompok orang dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tidak hanya membubarkan diskusi buku yang menghadirkan penulis muslim berpikiran reformis asal Kanada, Irshad Manji, tapi juga merusak kantor Lembaga Kajian Islam dan Transformasi Sosial (LKiS).
Massa dari MMI merangsek bedah buku karya Irshad Manji, Allah, Liberty and Love, Rabu (9/5) sekitar pukul 19.20 WIB di Kantor LKiS tidak lama diskusi dimulai.
Anis Maftuhin, Direktur Utama Rene Book yang menerbitkan buku itu di Indonesia, mengatakan massa dari MMI yang berjumlah sekitar 60-70 orang langsung masuk ke dalam ruangan diskusi dan memporakporandakan ruangan.
Sedikitnya enam orang peserta diskusi terluka akibat dihajar oleh anggota MMI tersebut.
"Ada kaca-kaca pecah, mereka membalikkan kursi, memecah piring dan merobek-robek buku. Mereka juga mengeluarkan makian kata-kata yang sangat kasar," ujar Anis ketika dihubungi malam ini.
Anis mengatakan berdasarkan pengamatannya, rombongan datang dengan mengendarai sepeda motor dan masuk ruangan dengan tangan kosong namun tetap mengenakan jaket dan helm.
"Polisi sudah ada berjaga-jaga di lokasi tapi sepertinya jumlah mereka tidak cukup," ujar Anis.
Ditambahkan, ketika itu mereka juga membagikan selebaran yang menyatakan sejumlah imbauan dan ditandatangani oleh MMI.
Menurut Anis, ketika itu terjadi, peserta diskusi langsung melindungi Irshad Manji sambil menghalau rombongan dibantu oleh polisi dan warga setempat.
Anis mengatakan enam peserta diskusi yang luka-luka sudah mendapat perawatan medis dan divisum.
Sebelumnya, diskusi serupa yang telah dijadwalkan di Universitas Gadjah Mada (UGM) dibatalkan mendadak oleh Rektor UGM karena alasan keamanan.
Sebelumnya pada minggu lalu di Komunitas Salihara, acara diskusi Irshad Manji dengan pembacanya mendadak diberhentikan oleh polisi sebelum akhirnya anggota Front Pembela Islam (FPI) memaksa masuk dan mengancam akan melakukan kekerasan bila diskusi tidak dihentikan.
Sekelompok orang dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tidak hanya membubarkan diskusi buku yang menghadirkan penulis muslim berpikiran reformis asal Kanada, Irshad Manji, tapi juga merusak kantor Lembaga Kajian Islam dan Transformasi Sosial (LKiS).
Massa dari MMI merangsek bedah buku karya Irshad Manji, Allah, Liberty and Love, Rabu (9/5) sekitar pukul 19.20 WIB di Kantor LKiS tidak lama diskusi dimulai.
Anis Maftuhin, Direktur Utama Rene Book yang menerbitkan buku itu di Indonesia, mengatakan massa dari MMI yang berjumlah sekitar 60-70 orang langsung masuk ke dalam ruangan diskusi dan memporakporandakan ruangan.
Sedikitnya enam orang peserta diskusi terluka akibat dihajar oleh anggota MMI tersebut.
"Ada kaca-kaca pecah, mereka membalikkan kursi, memecah piring dan merobek-robek buku. Mereka juga mengeluarkan makian kata-kata yang sangat kasar," ujar Anis ketika dihubungi malam ini.
Anis mengatakan berdasarkan pengamatannya, rombongan datang dengan mengendarai sepeda motor dan masuk ruangan dengan tangan kosong namun tetap mengenakan jaket dan helm.
"Polisi sudah ada berjaga-jaga di lokasi tapi sepertinya jumlah mereka tidak cukup," ujar Anis.
Ditambahkan, ketika itu mereka juga membagikan selebaran yang menyatakan sejumlah imbauan dan ditandatangani oleh MMI.
Menurut Anis, ketika itu terjadi, peserta diskusi langsung melindungi Irshad Manji sambil menghalau rombongan dibantu oleh polisi dan warga setempat.
Anis mengatakan enam peserta diskusi yang luka-luka sudah mendapat perawatan medis dan divisum.
Sebelumnya, diskusi serupa yang telah dijadwalkan di Universitas Gadjah Mada (UGM) dibatalkan mendadak oleh Rektor UGM karena alasan keamanan.
Sebelumnya pada minggu lalu di Komunitas Salihara, acara diskusi Irshad Manji dengan pembacanya mendadak diberhentikan oleh polisi sebelum akhirnya anggota Front Pembela Islam (FPI) memaksa masuk dan mengancam akan melakukan kekerasan bila diskusi tidak dihentikan.