Dosen UI Sebut Marzuki 'Macet Pikiran'
Dosen Filsafat Universitas Indonesia Donny Gahral Ardian menilai, Ketua DPR Marzuki Alie memiliki kemacetan berpikir sehingga menilai ada yang salah dengan universitas di Indonesia yang menghasilkan koruptor.
Menurut Donny, universitas memang bukan tempat suci. Hanya saja pernyataan Marzuki Alie yang menyerang institusi karena satu dua orang korup adalah sebuah kemacetan berpikir.
"Kasihan dosen dan peneliti yang bekerja keras dan jujur demi mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Donny di Jakarta, hari ini.
Donny melanjutkan, alumni korup tidak dapat dijadikan alibi untuk memojokkan universitas. Dia juga meminta agar Marzuki Alie sadar diri, sebab koruptor justru banyak datang dari Partai Demokrat, partai tempat Marzuki bernaung.
"Orang yang menyerang universitas tidak sadar bahwa partainya sendiri banyak yang korup. Dia harus melihat tidak ada orang universitas yang menyerang partai," tuturnya.
Dia juga menilai bahwa jauh lebih baik bila Marzuki menyerang partai politiknya sendiri yang korup sebab universitas jauh lebih berguna bagi masyarakat daripada partai politik.
"Kalau dibuat kalkulasi, manfaat yang diberikan universitas untuk bangsa dan negara lebih besar dari kerugian yang ditimbulkannya," kata Donny.
Walau demikian, dia mengakui, topik tersebut merupakan otokritik untuk universitas. Hanya saja, dia menegaskan, dirinya hanya bersedia mendengar kritik dari orang yang berpikir secara lurus dan sehat.
Sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie diinformasikan menyebut banyak koruptor merupakan alumnus perguruan tinggi negeri dan organisasi intelektual muslim. Dia menyebut seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Dia menyampaikan hal itu saat berbicara di acara 'Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di Universitas Indonesia, Depok, hari ini.
Kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Marzuki mengaku pernyataannya tidak spesifik menuduh koruptor adalah lulusan kampus tertentu. Tapi, mereka yang berpendidikan tinggi.
"Kita lihat realitasnya yang korupsi saat ini umumnya mereka yang berpendidikan tinggi, tidak terkecuali dari UI, UGM, ITB dan sebagainya, artinya ada sesuatu yang harus dibenahi dalam proses pendidikan kita," kata Marzuki.