Drama Penemuan Black Box SSJ-100
Kabar adanya penemuan Black Box diterima dari radio komunikasi di Posko Cipelang, Bogor. Berikut ini kronologis temuan benda yang diduga Black Box Sukhoi Superjet 100 (SSJ) 100 tersebut.
Pada Jumat (11/5), sebuah suara dari anggota tim yang disandikan dengan nama "Garuda" melakukan komunikasi singkat dengan petugas Posko Cipelang, Bogor. Isi komunikasi itu sangat singkat, "Black Box ditemukan. Warnanya oranye."
Lalu pesan itu dijawab dengan sandi khusus yang artinya, pesan diterima. Komunikasi dua arah itu dilakukan kedua pihak tersebut sekitar pukul 15.43 WIB.
Hari ini, pada pukul 09.37 WIB, tampak kedatangan dua warga asing yang mengaku merupakan utusan dari perusahaan Sukhoi. Salah satu warga negara asing itu menyebutkan, "From Sukhoi,", seraya menyebutkan dirinya bernama Sergie. Mereka tidak berujar banyak, dan bergegas meninggalkan kerumunan wartawan.
Hanya berselang sekitar 30 menit, saat melakukan pemantauan langsung ke lokasi pendaratan helikopter di Lapangan Bola Pasir Pogor, Cipelang, Bogor, Pangdam 3/Siliwangi Mayjen Sonny Widjajsa mengatakan, baru saja dikerahkan 7 anggota Kopassus ke lokasi reruntuhan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh pada Rab (9/5) sekitar pukul 12.51 WIB di sekitaran Gunung Salak, Bogor, Jabar.
Saat itu Pangdam mengatakan, pengerahan Kopassus ditujukan untuk memperluas jangkauan daerah pencarian di reruntuhan pesawat. Disebutkannya, saat ini pencarian baru mencapai kedalaman jurang sejitar 250 meter. "Untuk sampai ke dasar jurang masih berjarak sekitar 250 meter lagi," tuturnya.
Kepada Pangdam saat itu, Beritasatu.com pun sempat menanyakan informasi temuan black box tersebut. Namun Pangdam hanya berujar singkat, "Belum ada informasi tersebut. Masih terus dicari tuturnya."
Sekitar pukul 13.30 WIB, Kabasarnas Marsdya Daryatno yang berada di Lapangan Bola Pasir Pogor dimintai keterangan oleh wartawan, soal black box kembali membantah temuan tersebut. Pada saat itu, memang kuat berhembus kabar bahwa black box telah ditemukan dan tengah dibawa turun dari lokasi temuan reruntuhan pesawat oleh personel Kopassus, melalui jalur Curug Nangka, Bogor.
Tak kurang satu jam kemudian, tepatnya pukul 14.22 WIB, tampak sebuah mobil ranger double cabin warna coklat bernopol 3142-02 berkecepatan tinggi memasuki areal pendaratan helikopter. Di bagian terbuka di belakang mobil, tampak sedikitnya 9 anggota Kopassus berseragam lengkap dengan baret merah bertengger di kepala.
Ternyata, mereka membawa satu kantong jenazah berwarna oranye di bagian belakang mobil itu. Dalam gerak sigap, kantong jenazah tersebut kemudian dipindahkan ke tandu merah, dan dimasukkan ke dalam pesawat helikopter SAR warna orange milik TNI-AU yang bergegas pergi meninggalkan lokasi pendaratan.
Belakangan disebutkan oleh otoritas resmi di Kopassus bahwa benda di dalam kantong jenazah berwarna orange itu bukanlah black box, melainkan jenazah pilot yang ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di parasut.