Ekonomi Kreatif: Investasi Kecil, Tapi Banyak Hasil
Salah satu alasan kenapa Indonesia perlu habis-habisan menggarap industri ekonomi kreatif adalah karena sektor ini hanya perlu investasi kecil, namun potensi pendapatannya sangat besar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan dengan segala kekayaan budayanya, Indonesia harus serius menggarap dan memberi nilai tambah di sektor ini.
"Ini memang lahan baru dan kami yakin bisa tumbuh dengan cepat," kata Mari dalam sebuah seminar tentang ekonomi global dan ASEAN yang diselenggarakan majalah GlobeAsia di Jakarta, hari ini.
Di samping keungglan biaya kecil dan hasil besar itu, Mari mengatakan sektor ekonomi kreatif juga memberi sumbangan besar pada produk domestik bruto Indonesia, sebesar antara 6 persen dan 7 persen.
Ekspor dari sektor ini mencapai US$10 miliar per tahun dengan peluang untuk terus tumbuh. Lapangan kerja yang diciptakan di sektor ekonomi kreatif meliputi 7 persen dari penciptaan lapangan kerja yang ada di Indonesia, tambahnya.
Alasan lain kenapa Indonesia perlu menggenjot sektor ini adalah karena industri ekonomi kreatif bersifat ramah lingkungan dan berkelanjutan, katanya lagi. Ekonomi kreatif juga membantu meningkatkan 'soft power' Indonesia, kata Marie, sembari memberi contoh bagaimana Korea Selatan mampu menjual budaya musik pop-nya yang di dunia internasional menciptakan image baru dan dikenal sebagai K-Pop.
Terakhir, ekonomi kreatif juga berdampak positif pada kehidupan sosial, karena mereka yang bekerja di sektor ini pada umumnya lebih berbahagia dan bersemangat, serta menularkan hal itu ke orang-orang lain, katanya.