Genset Meledak, Siaran Trans Corp Hilang
Stasiun televisi Trans TV dan Trans7 yang bernaung di bawah bendera Transcorp, mengalami gangguan siaran akibat genset untuk power listrik meledak, Minggu (13/5).
Kadep PR Trans, Hadiansyah Lubis saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kedua stasiun televisi mengalami gangguan siaran. "Ada gangguan akibat genset untuk power meledak, tapi saya belum mendapat kabar informasi itu lebih lanjut, karena masih diluar kota," kata Hadiansyah.
Hadiansyah menambahkan, untuk tayangan siaran Trans TV belum normal walaupun masih siaran. Sedangkan Trans7 belum siaran dan masih ditangani teknisi.
Sementara itu petugas piket Sudin Damkar Jakarta Selatan, Sanak mengatakan, Genset di Gedung TransTV tiba-tiba terbakar dan mengeluarkan asap tebal. Kebakaran diduga karena korsleting terjadi sekitar pukul 15.14 Wib.
"Itu di ruang genset. Asapnya memang tebal sekali. Katanya gensetnya korsleting," kata Sanak.
Sana mengatakan pihak Sudin mengerahkan 13 unit mobil damkar ke lokasi kebakaran karena untuk mengantisipasi kebakaran lebih besar lagi terjadi di gedung tersebut.
"Hal itu dilakukan untuk antisifasi. Tapi sekarang sudah bisa dipadamkan," ujarnya seraya mengatakan hingga kini petugas damkar masih berada di lokasi kejadian.
Kanit Rekrim Polsek Mampang, AKP M. Nurdin mengatakan, penyebab kebakaran karena panel listrik genset terbakar.
"Sudah bisa diatasi oleh pemadam dari 13 mobil pemadam, hanya 5 mobil dikerahkan," kata M. Nurdin.
Trans TV dan Trans7 adalah dua stasiun televisi swasta yang dimiliki pengusaha Chairul Tanjung.
Selain televisi, Ketua Komite Ekonomi Nasional ini juga menjadi pemilik saham media daring detik.com.
Kini konglomerasi di bawah Chairul Tanjung bernama CT Corp yang terdiri dari tiga perusahaan sub-holding yakni Mega Corp, Trans Corp, CT Global Resources dengan anak usahanya yang meliputi finansial, media, retail, gaya hidup, hiburan, dan pengeloaan sumber daya alam.