Hari Ke-8, Evakuasi Korban Diteruskan
Badan SAR Nasional menyatakan operasi evakuasi kecelakaan Sukhoi Superjet 100 hari ini belum dihentikan. Sudah ada 30 kantong jenazah yang dikirim ke RS Mabes Polri Sukanto, Kramat Jati. Sementara itu masih ada lima kantong jenazah di pos atas serta empat kantong di pos bawah.
"Hingga saat ini, sudah ada 30 kantong jenazah yang terkumpul di RS Polri. Sekarang ini sebetulnya sudah ada lima di atas, kemudian empat di bawah. Operasi SAR untuk hari ini belum dihentikan. Kami masih menunggu cuaca. Kalau cuaca bagus, nanti kami akan mengambil kantong yang sudah siap untuk diterbangkan ke Jakarta," ujar Kepala Basarnas, Marsdya Daryatmo di Halim Perdanakusuma, hari ini.
"Namun, nanti kalau sudah pukul 18.00, sekiranya cuaca tidak memungkinkan dan hari semakin gelap maka evekuasi untuk sementara dihentikan dan dilanjutkan besok pagi. Mudah-mudahan, besok jumlahnya sudah 39 kantong jenazah."
Menurut Daryatmo, pihaknya tadi pagi sudah menyerahkan Cockpit Voice Recorder (CVR) kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sementara itu proses evakuasi akan dilanjutkan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Tadi pagi sekitar jam 8-an sudah serah terima CVR ke KNKT. Kemudian, sudah menginjak hari ke delapan, kami akan tetap lanjukan evakuasi hingga waktu yang belum ditentukan. Nanti atau besok kami akan koordinasikan dengan instansi-instansi terkait bagaimana sebaiknya kita ke depan. Tapi yang jelas, kami tetap lanjutkan operasi evakuasi ini sampai nanti di waktu yang belum bisa kami tentukan," imbuhnya.
Termasuk cepat
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara, Masruri, mengatakan, kinerja Basarnas mendapatkan kotak hitam pesawat Sukhoi termasuk cepat.
"Terima kasih kepada tim SAR, karena telah berhasil mendapatkan salah satu kotak hitam berisi CVR. Kalau dibandingkan kejadian Garuda di Medan, itu untuk mendapatkan kotak hitam memakan waktu sampai 26 hari. Saat ini, dengan medan yang lebih sulit dalam waktu tujuh hari kotak hitam sudah bisa ditemukan dan tadi pagi kami terima dari tim SAR," kata Masruri.
Ia menambahkan, CVR telah dibawa ke laboratorium black box KNKT. Masruri berharap Flight Data Recorder (FDR) juga bisa segera ditemukan.
"Hari ini CVR telah dibawa ke lab black box KNKT di Jalan Merdeka Timur no.5 dan telah diperiksa oleh tim KNKT. Selanjutnya akan dibaca, di download untuk dianalis. Mudah-mudahan FDR juga bisa didapatkan dalam waktu yang cepat," paparnya.
Tim KNKT Rusia nanti akan memberikan peralatan CVR baru untuk mendownload CVR yang sudah ditemukan.
"CVR telah diperiksa. Rencananya akan dikirim oleh Rusia peralatan CVR yang baru sebagai media untuk nantinya digunakan mendownload data-data yang ada di CVR tersebut," ungkapnya.
Menyoal seberapa jauh tim Rusia membantu investigasi data, Masruri menegaskan, pihak Rusia hanya sebatas membantu di bawah komando KNKT Indonesia.
"Tim Rusia sifatnya membantu investigasi yang dilakukan tim KNKT Indonesia. Di dalam investigasi pihak-pihak terkait bekerja sesuai ketentuan-kententuan internasional yang mengatur tentang investigasi kecelakaan pesawat udara," tandasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo menuturkan, dirinya memastikan tim asing yang bekerja membantu berada di bawah kendali Basarnas dan KNKT Indonesia.
"Saya mewakili komisi I memastikan semua orang asing yang bekerjasama tetap berada di bawah kendali Basarnas dan KNKT. Kami pastikan black box akan diperiksa di Indonesia dan tim Rusia sifatnya hanya membantu seperti memberi contoh gambar pesawat, memberitahu dimana letak CVR atau DFR, dan sebagainya," pungkasnya.