Prabowo Tampil Bersama Jokowi, Foke Lapor ke Panwaslu
Kubu tim sukses calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung PDIP dan Gerindra, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pelaporan tim advokasi pasangan calon incumben Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) merupakan kepanikan dari rasa terancam kalah terhadap gerak langkah Jokowi-Ahok.
Terhadap laporan tersebut, tim sukses Jokowi-Ahok akan melakukan tindakan apa pun untuk menyikapi laporan tersebut, siap untuk menghadapi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta. Karena iklan tersebut bukan iklan kampanye Jokowi-Ahok melainkan iklan Prabowo menyongsong pemilihan presiden pada tahun 2014 mendatang.
"Laporan itu akan kami ladeni. Silakan laporkan sejelas-jelasnya pada Panwaslu dan KPU DKI. Kami siap untuk menghadapinya. Sebab kami tahu, iklan itu bukanlah sebuah kampanye yang dilakukan Jokowi dan Ahok," kata Ketua Tim Sukses Jokowi-Ahok Muhammad Taufik di Media Center Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No. 22, Jakarta, hari ini.
Menurutnya, definisi kampanye adalah kegiatan yang dilakukan pasangan atau tim sukses untuk merekomendasikan dukungan pencoblosan, serta menawarkan visi dan misi kepada masyarakat. Sedangkan iklan yang ditayangkan di telvisi swasta pada Minggu (13/5) merupakan iklan Prabowo, Dewan Pembina Partai Gerindra, bukan mengiklankan Jokowi-Ahok.
"Itu tidak melanggar aturan, itu bagian dari ketidakpahaman tim suksesnya Foke-Nara terhadap aturan kampanye. juga merupakan bagian kepanikan dan rasa khawatir menghadapi respon publik yang begitu besar dukungannya terhadap Jokowi-Ahok," Ujarnya.
Mengapa demikian, lanjutnya, karena selama ini tim sukses Jokowi-Ahok tidak pernah mengutak-atik kegiatan 'kampanye terselubung' yang dilakukan calon incumben. Kalau mau ditelisik lebih lanjut, justru lebih banyak kampanye terselubung yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas negara. Misalnya iklan tentang Kanal Banjir Timur (KBY), iklan kesehatan, HUT Jakarta bulan Juni dan sebagainya. Namun, tim sukses bersama Jokowi-Ahok tidak menganggap itu masalah yang besar.
"Silakan sosialisasi. Tidak masalah buat kita kok. Bahkan laporan yang dilakukan tim suksesnya Foke-Nara justru membuat nama Jokowi dan Ahok lebih tenar. Karena selama ini, pasangan ini sangat jarang muncul di media massa. Begitu juga dengan black campaign juga termasuk bagian kampanye terselubung buat kami, sehingga bisa masuk ke media massa," tuturnya.
Ditegaskannya lagi, iklan tersebut tentang kegiatan dari Prabowo guna sosialisasi pemilihan presiden 2014. Kebetulan, pasangan Jokowi-Ahok adalah orang-orang yang didukung Prabowo sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI dalam Pemilukada 2012 ini. Isi iklannya pun tentang Prabowo bukan tentang kedua orang itu.
"Kalau begini terus, saya yakin, Foke hanya 1 putaran saja. Maksudnya di hanya masuk pada putaran pertama saja, tidak lolos pada putaran kedua," cetusnya.
Koordinator Media Center Jokowi-Ahok, Erlangga menambahkan iklan Prabowo bersama Jokowi-Ahok di televisi hanya menampilkan Jokowi menaiki angkutan umum di Jakarta.
"Tetapi tidak ada tulisannya pilih kami atau mengajak memilih. Tidak ada kata-kata seperti itu," tandasnya.
Tim advokasi pasangan Fauzi 'Foke' Bowo-Nachrowi 'Nara' Ramli melaporkan pasangan Jokowi-Ahok ke Panwaslu DKI terkait iklan Jokowi-Ahok bersama Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang tayang di televisi swasta pada Minggu (13/5/2012) malam. Panwaslu DKI pun mengaku telah menerima laporan tersebut.
KPU DKI mengumumkan selama 40 hari mulai tanggal 13 Mei-23 Juni 2012 merupakan masa tenang pemilukada DKI. KPU DKI bersama Panwaslu dan tim sukses masing-masing calon akan merumuskan tindakan apa saja yang tidak boleh dilakukan selama masa tenang tersebut.