Insiden Ibas di Malut, Polisi Tangkap Satu Tersangka
Polisi bergerak cepat menangani insiden yang melibatkan anak presiden, yang juga Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. Satu tersangka ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam.
Kemarin, Ibas--sapaan Edhie Baskoro--dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum "terusir" dari Ternate, Maluku Utara, setelah dicegat oleh massa pendukung Thaib Armaiyn di Bandara Babullah.
"Sedang ditangani Polda Maluku Utara. Sudah ada seorang yang jadi tersangka karena memukul salah seorang pengurus DPP (Demokrat) dan satu lagi sedang dilakukan pencarian. Mudah-mudahan kita menangani kasus ini secara proporsional. Kalau yang menyangkut Musda itu internal Demokrat silakan mereka selesaikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution di Mabes Polri, hari ini.
Polisi, kata Saud, sudah memeriksa 13 orang dalam kasus ini. "Tersangka tadi pagi ditangkap di kediamannya di Ternate. Berdasarkan saksi, dia yang melakukan penganiayaan pada saat tamu-tamu dari Jakarta datang. Kejadiannya di VVIP room bandara. Inisialnya DK alias D," tambah Saud yang menolak menyebutkan latar belakang pelaku dan motifnya.
Kehadiran massa pendukung Thaib Armaiyn yang juga Gubernur Malut di Bandara Babullah memaksa Anas dan Ibas harus meninggalkan Ternate, hanya sekitar lima menit setelah kedatangannya, karena stabilitas keamanan di daerah itu tidak terjamin.
Massa yang datang sejak pagi di Bandara Babullah tersebut berjumlah sekitar 500-an langsung menutup sebagian jalan, mencegat kehadiran Anas dan Ibas sebelum mengklarifikasi dua surat kepanitiaan yang direkomendasikan oleh DPP Partai Demokrat.
Setelah Anas dan Ibas kembali ke Jakarta, maka massa yang mencapai ratusan orang pendukung Thaib Armaiyn langsung menuju ke Hotel Amara, tempat berlangsungnya Musda Partai Demokrat kubu Rahmi Husen dan Beni Laos.
Namun, massa yang datang untuk mencari sejumlah pendukung Rahmi Husen dan Beni Laos di Hotel Amara langsung dicegat oleh personel anggota Brimob Polda Maluku Utara.