Kampanye Hitam Pemilukada DKI Mulai Merebak

Rabu, Mei 09, 2012 0 Comments



Seorang warga menunjukkan bukti kupon sembako gratis bergambar pasangan Fauzi Bowo - Nacrowi Ramli yang diperlihatkan wartawan saat konferensi pers di Jakarta.FOTO: ANTARA
Seorang warga menunjukkan bukti kupon sembako gratis bergambar pasangan Fauzi Bowo - Nacrowi Ramli yang diperlihatkan wartawan saat konferensi pers di Jakarta.FOTO: ANTARA
"Lakukan langkah yang cerdas dong. Bukannya menjatuhkan dengan cara yang tidak fair."

Aksi kampanye hitam terhadap sejumlah pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta jelang Pemilukada Juli mendatang mulai merebak. Tiga pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara), Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, dan Alex Noerdin-Nono Sampono menjadi korban aksi tidak elegan itu.

Catatan Beritasatu.com, serangan kampanye tidak kepada pasangan bakal calon gubernur DKI awalnya menimpa kandidat yang diusung PDIP dan Gerindra, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Kasus pertama, sejumlah oknum tidak dikenal menyebarluarkan dan menempelkan poster yang berisi kegagalan Joko Widodo memimpin Solo, di daerah Pejaten, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, 

Pada Senin (7/5) lalu, sejumlah orang yang mengaku dari Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ) juga menggelar aksi menolak pencalonan Jokowi di Bundaran HI. Dalam selebaran pernyataan sikap yang dibagikan GMPJ, dengan mengutip sumber dari dunia maya, mereka menolak pencalonan Jokowi karena masih banyaknya permasalahan di Solo yang belum teratasi, antara lain, mobil esemka, korupsi, masalah banjir, meningkatnya penduduk miskin, dan sampah. 

Selain Jokowi, bakal calon gubernur yang diusung koalisi Golkar-PDS-PPP, Alex Noerdin menjadi target demonstrasi ini. Dengan selebaran yang sama GMPJ, menyoalkan keterkaitan Alex Noerdin dengan kasus pembangunan wisma atlet di Palembang, dan persoalan pribadinya. Sekitar 300 aktivis GMPJ yang menggelar unjuk rasa kala itu meminta Alex-Jokowi kembali ke daerah masing-masing dan membatalkan keikutsertaan mereka dalam Pemilukada DKI.

Sebaliknya, pasangan Foke-Nara juga merasa menjadi korban aksi kampanye hitam. Tim sukses pasangan itu merasa nama jagoan mereka dicatut dalam penyebaran kupon palsu pembagian sembako gratis di sejumlah wilayah Jakarta.

Tim sukses pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) akan melaporkan kasus kupon sembako palsu ke Polda Metro Jaya. Kasus penyebaran kupon dinilainya sebagai penyesatan yang bertujuan merusak citra Foke-Nara.

"Penyebaran kupon palsu sembako merupakan penyesatan. Ini penipuan bermotif merusak citra pasangan, pencemaran nama baik lembaga dan membuat suasana tidak kondusif," kata salah satu tim sukses Foke- Nara, Budi saat ditemui di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/5).

Budi menilai, penyebaran kupon sembako gratis palsu tersebut dilakukan secara sistematis, sebab di sebar di lima wilayah kota DKI Jakarta. Selain itu, jika dilihat dari kupon yang disebarkan, sifatnya juga sistematis, karena terdapat logo pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Nara) dan Forum Bersama Jakarta (FBJ).

Dalam kupon berwarna biru yang disebar ke masyarakat tersebut, juga terdapat tagline "Foke Peduli Rakyat!". Budi menyangkal pasangan Fauzi-Nara menggunakan tagline tersebut. Selama ini, tim sukses menggunakan tagline "Jakarta Maju Terus".

Tidak Mencerdaskan Pemilih

Menanggapi mulai maraknya aksi kampanye hitam itu, pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Alfan Alfian, mengangggap black campaign sebagai suatu fenomena biasa yang selalu terjadi dalam Pemilukada maupun Pilpres. 

Ditegaskan Alfan, cara ini tidak fair dan tidak mencerdaskan masyarakat Jakarta dalam berpolitik. Meski demikian, dia meyakini kampanye hitam seperti itu tidak tepat sasaran dipratikan kepada pemilih di Jakarta.

"Cara seperti ini tidak laku lagi bagi masyarakat Jakarta. Karena rakyat Jakarta tidak mudah terpengaruh dengan cara tersebut. Sebab, masyarakat ibukota sudah cerdas dalam berdemokrasi dan berpolitik," kata dia.

Kampanye hitam, lanjut Alfan, berbeda dengan kampanye negatif. Kampanye hitam dilakukan oleh pihak luar dan tidak bertanggungjawab dengan menjatuhkan sasarannya dan menguntungkan pelakunya. "Cara itu bisa jadi bumerang, karena masyarakat akan bersimpati terhadap korban kampanye hitam tersebut," tutur dia.

Sedangkan, lanjut dia, kampanye negatif adalah berkampanye yang dilakukan secara terang-terangan oleh pihak lain untuk mengkoreksi lawannya. Sifat dari negatif campaign ini lebih untuk meningkatkan legitimasi pada calon dan saling membangun.

Alfan mengharapkan, para pelaku politik di Indonesia, khususnya di Jakarta, bertindak dan berpikir lebih cerdas lagi dalam mengedepankan calon yang diusungnya. "Lakukan langkah yang cerdas dong. Bukannya menjatuhkan dengan cara yang tidak fair," tegas diai.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.