Kasus Koboi Palmerah Anomali Pendidikan TNI

Senin, Mei 07, 2012 0 Comments



Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Letjen (Purn) Dr. Syarifudin Tippe, M.Si (kanan) diantar oleh Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. usai acara sosialisasi Unhan di Mako Armabar, Jakarta Pusat,. FOTO : Fanny Octavianus/ANTARA
Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Letjen (Purn) Dr. Syarifudin Tippe, M.Si (kanan) diantar oleh Panglima Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA. usai acara sosialisasi Unhan di Mako Armabar, Jakarta Pusat,. FOTO : Fanny Octavianus/ANTARA
Harus bisa menilai mana kasus yang sifatnya individual dan dilakukan oknum.

Aksi yang dilakukan seorang anggota TNI dari TNI-AD berpangkat Kapten yang dikenal sebagai ‘koboi Palmerah', beberapa waktu lalu, tidak mencerminkan hasil pendidikan untuk personil TNI secara keseluruhan. 

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Syarifudin Tippe, hari ini. “Itu bukan refleksi dari kurikulum yang telah didesain untuk menciptakan  sumber daya manusia militer yang mumpuni,” ujar Syarifudin, sesudah peluncuran bukunya yang berjudul “Human Capital Management: Model Pengembangan Organisasi Militer Indonesia” di Kementerian Pertahanan.

Syarifudin mengatakan, dalam menganalisa kejadian khusus seperti itu tidak bisa dilakukan dengan sekilas tanpa melihat permasalahannya lebih lanjut.

“Itu adalah kasus, suatu kejadian khusus yang perlu pemahaman lebih lanjut pada kondisi yang terjadi sebenarnya pada saat itu,” ujarnya sambil  menambahkan, yang perlu diketahui lebih lanjut mengenai peristiwa itu adalah termasuk mencari tahu siapa yang merekam video tersebut dan mengunggahnya ke internet.

Syarifudin mengatakan, kurikulum pendidikan sumber daya manusia TNI telah mampu menciptakan manusia yang cakap dan kejadian koboi Palmerah ini merupakan satu anomali.

“Kita harus bisa menilai mana kasus yang sifatnya individual dan dilakukan oleh oknum,” ujar Syarifudin.

Kasus koboi Palmerah mendapat perhatian publik ketika video yang merekam  adegan Kapten TNI-AD berinisial A itu diunggah ke YouTube dan diakses oleh banyak orang. Dalam video itu terlihat Kapten A mengeluarkan dua tembakan ke udara ketika bersitegang dengan seorang pengendara motor.

Pihak TNI-AD telah menyatakan bahwa tembakan itu menggunakan air soft gun dan  bukan senjata api asli. Sang Kapten pada saat itu sedang dalam  perjalanan menuju bandara menjemput ibunya yang sakit jantung. 

Tapi dalam perjalanan, mobilnya sempat ditendang oleh pengendara motor setelah sebelumnya kedua kendaraan berbenturan. Setelah mengecek bahwa  kedua kendaraan tidak ada yang rusak, Kapten A kembali melanjutkan  perjalanannya ketika sang pengendara motor menendang mobilnya. 

Hal ini memancing percekcokan lebih lanjut antara keduanya. Kasus ini masih  dalam penyelidikan internal di TNI-AD.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.