Lumpia Semarang, Kisah Sukses Jajanan Pendatang (1)
Ilustrasi Lumpia. FOTO: Wahyu/Davinanews.com |
Saat ini lumpia paling terkenal dan tertua di Semarang adalah lumpia buatan salah satu kios Jalan Gang Lombok 11. Pemilik kios, Purnomo Usodo alias Siem Swie Kiem (70),telah mematenkam lumpianya dengan nama Lumpia Semarang Gang Lombok di tahun 1996.
Hal itu untuk menghindari pemakaian Gang Lombok pada banyak varian lumpia yang akhirnya muncul di kota Semarang.Menurut sejumlah penggemarnya Lumpia Gang Lombok memiliki racikan rebung yang tidak berbau. Campuran telur dan udangnya juga tidak amis. Kekhasan Lumpia Gang Lombok adalah pada cita gurih yang dimuncilkan ikan pihi.
Swie Kiem adalah generasi ketiga pembuat Lumpia Gang Lombok. Ia mewarisi kios lumpia ayahnya, Siem Gwan Sing. Gwan Sing adalah menantu si pembawa jajanan lumpia yang tiba di Semarang pada abad ke-19, yakni seorang Cina totok asal Provinsi Fu Kien negeri Cina, Tjoa Thay Yoe. Gwan Sing menikah dengan putri tunggal Tjoa Thay Joe, Tjoa Po Nio. Po Nio adalah hasil kawin campur Thay Joe dengan wanita pribumi Semarang yang juga pembuat lumpia, Wasih.
Sampai pada generasi kedua, resep lumpia Thay Joe – Wasih masih tetap sama. Hingga sampai di tangan cucu-cucu Thay Joe, resep ini mengalami pengembangan.
Pasti anda tak asing dengan lumpia di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Hampir sama dengan Gang Lombok yang berisi rebung, telur dan udang. Lumpia Mbak Lien ditambahi irisan ayam kampung yang punya aroma khas. Pemiliknya adalah Mbak Lien alias Siem Siok Lien (46).
Jika dirunut, Lien adalah generasi keempat dari dinasti lumpia Tjoa Thay Joe – Wasih. Lien adalah anak perempuan Siem Swie Hie, kakak Siem Swie Kiem alias Purnomo Usodo. Lien meneruskan resep yang dikembangkan ayahnya yang sedikit berbeda dengan resep asli kakek buyutnya, Thay Joe.
Masih ada pengembangan lain dari resep Thay Joe – Wasih. Yakni resep ala Siem Hwa Nio, kakak perempuan Purnomo Usodo. Sepeninggal Hwa Nio, anak-anaknya meneruskan resep lumpianya di Jalan MT Haryono, dikenal dengan Lumpia Mataram. Kios Lumpia Mataram mengembangkan usahanya dengan membuka beberapa cabang di Semarang hingga ke Jakarta.
Di luar dinasti lumpia Tjoa-Wasih, masih ada lagi pebisnis lumpia yang
merambah pasar restoran. Lumpia disajikan laiknya fastfood. Lihat saja Lumpia Ekspres, resto ini menyuguhkan lumpia dengan lebih banyak varian. Di antaranya adalah lumpia kepiting. Selain itu ada pula Phoa Kiem Hwa pembuat lumpia dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada. (Bersambung ke bagian 2)
merambah pasar restoran. Lumpia disajikan laiknya fastfood. Lihat saja Lumpia Ekspres, resto ini menyuguhkan lumpia dengan lebih banyak varian. Di antaranya adalah lumpia kepiting. Selain itu ada pula Phoa Kiem Hwa pembuat lumpia dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada. (Bersambung ke bagian 2)
Sumber: Halo Semarang