Marzuki Alie Disebut Merasa 'Dikerjai'
Rotasi besar-besaran Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ternyata tidak hanya memunculkan isu, salah satunya, pengangkatan Nurhayati Ali Assegaf adalah titipan Cikeas yang di-setting untuk memuluskan pencalonan Ani SBY sebagai presiden. Tapi juga isu jika Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua DPR, Marzuki Alie, merasa 'dikerjai.'
"Saya dengar Pak Marzuki Alie merasa dikerjai dengan komposisi ini," kata sumber Beritasatu.com, seorang bekas anggota tim pemenangan Anas, yang menolak dibuka identitasnya.
Mari kita lihat komposisi pejabat baru yang duduk sebagai pimpinan komisi.
Wakil Ketua Komisi I DPR dipegang oleh Ramadhan Pohan yang dulunya adalah anggota Tim Sukses Andi Malarangeng. Hayono Isman yang digantikannya diberi jabatan sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Wakil Ketua Komisi II DPR tak berubah, tetap dipegang oleh Taufiq Effendi yang dikenal netral.
Ketua Komisi III DPR dipegang oleh I Gede Pasek Suardika, yang menggantikan koleganya sesama Tim Sukses Anas Urbaningrum, Benny K. Harman. Benny digeser menjadi Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Begitupun Wakil Ketua Komisi IV DPR tetap dipegang oleh Herman Khoiron yang juga dulu di tim sukses Anas. Wakil Ketua Komisi V DPR dipegang oleh Mulyadi.
Ketua Komisi VII DPR dipegang oleh Sutan Bhatoegana dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR dipegang oleh Gondo Radityo Gambiro yang saat ini netral.
Wakil Ketua Komisi IX DPR dipegang oleh Nova Riyanti Yusuf yang merupakan sahabat dekat Anas dan bekas tim sukses Mallarangeng. Sementara Ketua Komisi X DPR dipegang oleh Agus Hermanto yang merupakan anggota keluarga Presiden SBY. Posisi Wakil Ketua Komisi XI kini dipegang oleh Timo Pangerang, teman setia Malarangeng. Dia menggantikan Achsanul Qosasih, yang di kalangan Demokrat dikenal sebagai teman Marzuki.
Posisi penting lainnya yang diganti adalah Mirwan Amir, yang digantikan oleh Djoko Udjianto sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR.
"Orang-orangnya Marzuki yang justru marah-marah dengan rotasi kemarin. Soalnya mereka habis. Cuma tersisa Sutan Bhatoegana. Itupun Sutan ini tak 100 persen murni dekat dengan Marzuki," kata sumber Beritasatu.com di parlemen.