PKS: Demokrat Hanya Mau "Madunya" Agusrin
Pernyataan anggota DPR dari Partai Demokrat (PD) soal perilaku Agusrin Najamuddin dipengaruhi oleh PKS, segera berbuah balasan. Nasir Jamil, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS (F-PKS), menilai bahwa Partai Demokrat hanya mau enaknya saja dari Agusrin, serta tak mau menanggung beban malu karena perilakunya.
"Kalau kena hukum atau Agusrin lagi susah, dibilang dia bikin sulit. Tapi saat Agusrin sedang senang, kok nggak pernah bilang apa-apa?" ujar Nasir singkat, kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/5).
Sebelumnya, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD), Ruhut Sitompul, telah menyesalkan langkah kader PD dan Gubernur Bengkulu non-aktif, Agusrin Najamuddin, yang menggugat keputusan Presiden SBY memecatnya karena tersangkut kasus korupsi. Ruhut menilai tingkah Agusrin dipengaruhi pengalamannya yang merupakan mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Agusrin itu kader PKS yang pindah ke Demokrat. Jadi, bisa mengertilah kalau kader PKS pindah partai. Apa yang pernah didapat dari PKS, pasti dilakukan di partai yang baru," kata Ruhut di Jakarta, Senin (21/5).
Ruhut juga mengaku jika pemberitaan soal Agusrin sangat merugikan citra PD, apalagi terkesan SBY kalah dari seorang Yusril Ihza Mahendra yang membela Agusrin dalam pembatalan Keppres pemecatan Agusrin. "Agusrin jelas saya salahkan. Kalau merasa kader, partai kita sangat santun, ada etika ketemu Kepala Negara," tutur dia.