Presiden Prancis Terpilih Langsung Tancap Gas
Francois Hollande
Presiden Prancis terpilih Francois Hollande lansung tancap, terutama berkaitan dengan masalah ekonomi Eropa.
Sebelumnya muncul keraguan atas rencana strateginya dan gejolak di Yunani, mengancam zona euro kembali ke krisis.
Hollande, 57 tahun, dari Partai Sosialis memenangkan pemilihan presiden putaran kedua pada hari Minggu, mengalahkan pemimpin partai sayap kanan, Nicolas Sarkozy.
Secara formal Hollande akan diambil sumpah pada 15 Mei.
Agenda pertama Hollande setelah menjadi presiden adalah krisis hutang Eropa, dimana dia berkoalisi dengan pemimpin Uni Eropa lainnya, untuk negosiasi ulang masalah blok fiskal.
Hollande berjanji kepada pendukungnya untuk membuka pembicaraan kembali, dan fokus terhadap pertumbuhan, dan tidak selalu berkaitan dengan pemotongan defisit. Ide yang ditentang oleh Berlin.
Namun Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan, bahwa membuka kembali pembicaraan, yang telah disetujui 25 dari 27 negara anggota Uni Eropa, adalah hampir tidak mungkin.
Meski demikian Merkel mengatakan dia akan menyambut Hollande di Berlin, pekan depan, dengan tangan terbuka.
Merkel mengatakan mereka sudah melakukan pembicaraan dengan telepon pada hari Munggu. Mereka sepakat untuk bekerja sama lebih baik dan intensif.
Direktur kampanye Hollande, Pierre Moscovici, mengkonformasi bahwa Merkel adalah kepala pemerintahan pertama, yang mengadakan kontak dengan pemimpin baru di Prancis, sesaat setelah Hollande menang.
Berlin juga akan merupakan tempat yang pertama dikunjungi Hollande, setelah dilantik.
Secara tradisi, Jerman dan Prancis adalah mitra di Eropa. Hubungan baik kedua negara sangat krusial untuk menjaga stabilitas blok Eropa.
Sementara itu Gedung Putih mengatakan aliansi dengan Prancis akan selalu kuat.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan Presiden Barack Obama menantikan pertemuan dengan Hollande dalam di Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan pertemuan G8 di Amerika Serikat, akhir bulan ini.
Presiden Nicolas Sarkozy, 57 tahun, menyampaikan ucapan selamat kepada Hollande dan sudah tidak melakukan kegiatan politik hingga saat peralihan kekuasaan.
Hasil akhir pemilihan presiden putaran kedua, Hollande menang dengan 51,62 persen suara, sementara Sarkozy 48,38 persen.