Pro-Kontra Lady Gaga Kubur Isu-Isu Kerakyatan
Polemik terjadi di saat ada Ibu sibuk mencari tiket Lady Gaga untuk anaknya, ada Ibu lain yang bingung mencari biaya berobat untuk anaknya.
Politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menghimbau agar semua pihak 'tutup buku' atas polemik konser Lady Gaga.
Ia meminta semua elemen bangasa kembali berfokus pada sejumlah masalah krusial bangsa yang sebenarnya lebih esensial bagi nasib masyarakat.
Rieke, yang juga mantan artis tersohor nasional itu, mengatakan dirinya miris melihat prokontra soal Lady Gaga telah menggeser isu-isu lain yang penting buat rakyat.
Misalnya dari kasus korupsi Wisma Atlet dan Hambalang, isu kenaikan harga kebutuhan pokok bahkan menutup isu penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 baru-baru ini.
Rieke bahkan sampai menduga bahwa isu Lady Gaga memang sengaja dihembuskan untuk 'pengalihan isu' tertentu, termasuk soal hadiah grasi lima tahuhn dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Ratu Ganja asal Australia Schapelle Leigh Corby.
"Bagi saya, tidak ada isu publik yang sifatnya kebetulan. Sesuatu yang publik anggap kebetulan pun bisa terencana alias ketidaksengajaan yang sistematis. Semua isu ada yang mengarahkan," kata Rieke dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (27/5).
Dia melanjutkan dalam konteks isu konser Lady Gaga, atas nama kebebasan berekspresi sah-sah saja bila mengaitkan isu kebebasan orang mau membuat karya apa saja.
Dia mengaku sepakat bila menghambat kreatifitas adalah juga pelanggaran HAM.
Akan tetapi dia merasa bangsa Indonesia juga harus menjadi bangsa yang berpikir, bukan sekadar 'mengunyah permen karet yang datang dari luar' yang terasa enak tapi tak jelas apa manfaatnya.
Rieke mengaku tidak sepakat dengan tindakan sejumlah kelompok yang bergaya seolah 'polisi moral', tetapi di sisi lain ingin mengkritisi pendapat yang mendukung Gaga seakan-akan sedemikian pentingnya untuk menonton Lady Gaga.
"Dalam bayangan saya, ada dua perempuan: seorang Ibu kebingungan menghadapi anaknya yang ngambek karena tidak kebagian tiket konser Lady Gaga, seorang lagi seorang ibu yang kelimpungan cari pinjaman untuk bayar biaya pengobatan anaknya yang sakit," tutur Rieke.
"Dalam lamunan saya, saya melihat dua kerumunan orang: sekelompok orang yang berkumpul menanti sang lady pentas, sekelompok lagi keluarga korban Sukhoi yang sedang melakukan tahlilan atau doa bersama atas meninggalnya anak, suami, istri, Bapak, Ibu, atau sahabat mereka. Ada satu kelompok lagi, ribuan buruh yang mogok kerja menuntut kenaikan upah."
Bagi anggota Komisi IX DPR itu, jauh lebih substansial bagi bangsa Indonesia untuk membicarakan serta mengkritisi bagaimana buruknya manajemen negara terhadap nasib rakyat yang tertindas, tidak mampu memenuhi hak mendasar warga atas pendidikan dan kesehatan yang layak.