SBY, Ical, dan Mega tidak Boleh Hambat Capres Muda
Tiga tokoh nasional yang dimaksud adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Partai Demokrat, Aburizal Bakrie dari Partai Golkar, dan istri Taufiq sendiri Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan.
Menurut Taufiq, isu kepemimpinan nasional masih akan gonjang-ganji kalau anak muda calon pemimpin nasional tidak disiapkan sejak sekarang.
"Parpol harus siap dengan berkumpul dan sepakat memberi ruang dan saluran pada yang muda," kata Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/5).
Dia melanjutkan gerakan anak-anak muda saat ini takkan terbendung oleh para politisi tua penguasa politik nasional saat ini.
Hal itu, menurutnya, bisa dipelajari dari sejarah bangsa Indonesia masa kepemimpinan Soekarno dan kepemimpinan Soeharto.
"Mana bisa ditahan anak muda ini? Kalau dibendung, dia pasti cari jalan keluar. Lihatlah sejarah kita di masa Soekarno dan Soeharto," kata Taufiq.
"Daripada menjadi air bah yang menghantam apa saja, mending kita kader saja sejak sekarang anak muda. Kita berikan saluran bagi mereka."
Lalu siapa anak muda yang bisa dikader sebagai pemimpin bangsa?
Menjawab itu, Taufiq mengatakan Indonesia memiliki banyak sumber calon pemimpin bangsa, yang saat ini sudah duduk di jabatan-jabatan penting negara.
"Pimpinan DPR dan MPR banyak yang muda, Menteri kita banyak yang muda. Pengalaman menunjukkan anak muda tak bisa ditahan. Jadi yang 'besar-besar' ini berkumpul lah untuk sepakat memberi ruang bagi yang muda," tukasnya.
Sebelumnya, Taufiq sudah secara terbuka meminta agar Aburizal Bakrie alias Ical dan Megawati Soekarnoputri agar tidak maju sebagai calon presiden di tahun 2014.
Tiga calon tersebut dinilai masih memiliki elektabilitas cukup tinggi sebagai kandidat RI-1 pada 2014.
Hal ini pengecualian bagi SBY yang tidak bisa lagi maju sebagai capres namun pengaruhnya masih kuat untuk menjadi 'king maker' dari Partai Demokrat.