.png)
SBY: Menteri Jangan Hilang Momentum Investasi
Presiden SBY saat menyampaikan sambutan pembukaan Konferensi ke-7 Parlemen OKI di Palembang, SumselFOTO : Abror/presidensby.info
Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang investasi untuk kemajuan perekonomian nasional. Hal itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan Sidang Kabinet Terbatas bidang Ekonomi, hari ini.
SBY mengatakan sangat penting untuk memastikan ekonomi nasional terus bergerak, investasi berkembang dan pertumbuhan terjaga, sekalipun Indonesia menghadapi berbagai tantangan.
Menurutnya Indonesia dalam beberapa waktu terakhir kerap kali mendapatkan banyak peluang baru dalam bidang usaha dan investasi. Namun, SBY mengingatkan agar seluruh peluang ekonomi dimanfaatkan seluas-luasnya. Menurutnya, kadang terjadi hambatan dan masalah dalam mendapatkan peluang investasi baru.
”Tentu bukan ini yang ingin kita capai. Kalau kita sudah mendapatkan 10 peluang besar di bidang perekonomian yang memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan, sepuluh-sepuluhnya itu harus mengalir, tidak boleh terkunci di sana sini dan hasilnya tidak maksimal,” ujarnya di Kantor Presiden, hari ini.
Ia pun meminta kepada seluruh jajarannya untuk memberikan perhatian terhadap peluang dan masalah untuk bisa diatasi lebih baik. SBY juga meminta agar tidak terjadi debottlenecking dalam meraih peluang usaha yang sudah dicapai dengan susah payah.
”Kalau sudah kita putuskan, jalankan. Di tingkat saya, tingkat wakil presiden dan tingkat menteri koordinator jalankan. Jangan sampai kita kehilangan momentum,” tutur SBY.
Sidang Kabinet Terbatas ini dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Keuangan Anny Rahmawati dan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar.
