Sudah 37 Data Ante Mortem Korban Sukhoi Terkumpul
Kepala Bidang Kedokteran Kepolisian Mabes Polri, Komisaris Besar Anton Castilani, mengatakan hingga kini sudah ada 37 data ante mortem (data fisik sebelum kematian) yang sudah dihimpun kepolisian.
"Tadi warga asing sudah datang berikan datanya. Jadi total seluruhnya 37 orang," ungkap Anton.
Salah satu kerabat warga negara Prancis korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 datang menyerahkan data ante mortem (data fisik sebelum kematian) kepada posko Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri di Lanud Halim Perdana Kusuma, hari ini.
Kerabat tersebut diketahui bernama Jerome Michel. Dirinya datang membawa data ante mortem milik kerabatnya, Tho Nam Tram, satu-satunya warga Prancis yang turut hilang bersama 44 penumpang pesawat buatan Rusia tersebut.
Selain menyerahkan data tersebut, Jerome juga tampak menyerahkan sejumlah barang-barang pribadi Tho Nam Tram seperti sisir, pisau cukur, dan sikat gigi. Jerome menolak untuk diwawancarai dan memilih untuk pergi meninggalkan bandara.
Proses pengumpulan data fisik dan profil DNA milik korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ100 saat ini masih terus dilakukan.
Hingga hari ini, tim DVI Mabes Polri baru merampungkan profil DNA profil milik warga negara Indonesia yang berjumlah 35 orang. Sementara untuk profil DNA milik 10 warga negara asing masih belum dapat dilakukan, dan saat ini pihak DVI tengah melakukan kordinasi dengan pihak kedutaan untuk mengumpulkan data tersebut.
Sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801 hilang kontak pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak.