TNI Berlakon 'Koboi Jalanan' Banyak
Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti menyebutkan aksi 'koboy jalanan' yang dilakukan oleh aparat militer sudah biasa. "Saya sering melihat kejadian-kejadian seperti itu. Sebelumnya pernah ada kejadian yang sama dengan melibatkan anggota TNI AL. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa reformasi militer di Indonesia belum bagus. Tentu ini sangat berbahaya," katanya di Jakarta, Rabu (2/5).
Karena itu, tegasnya, para petinggi militer harus lebih memberi perhatian kepada prajuritnya. "Akan tetapi, pemimpin militer juga kerap memberi contoh buruk kepada bawahannya. Alhasil, para prajurit meluapkan arogansinya ke warga sipil," ujarnya.
Poengky menambahkan, di Indonesia orang dilarang menggunakan senjata secara bebas, apalagi di tempat umum. Dominasi para pemilik senjata pun sangat berbahaya. Namun sayangnya, pemerintah tidak memberikan sanksi tegas kepada mereka.
"Kejadian-kejadian seperti itu telah merusak reformasi militer. Dari reformasi militer itu, peradilan militer harus direvisi karena kalau tidak, akan terus memberi peluang kepada orang untuk bisa bertindak sewenang-wenang. Terlebih dengan senjata yang ia miliki," katanya.
Sebelumnya, Markas Besar Angkatan Darat mengakui bahwa 'Koboy Palmerah' benar anggotanya, berinsial Kapten A. Namun, Mabes membantah Kapten A, perwira yang terlibat perselisihan dengan pengendara motor di Palmerah, Jakarta Barat, mengumbar tembakan saat peristiwa berlangsung.
Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI Angkatan Darat, Kolonel Zaenal Mutaqin menjelaskan, Kapten A saat itu hanya membawa pistol mainan berupa airsoft gun untuk menjaga diri. "Kami sangat menyayangkan kedua belah pihak tak dapat mengendalikan emosi. Sampai anggota kami juga mengambil pistol mainan, airsoft gun, dan hanya mengacung-acungkan ke udara, tidak ditembakkan, karena itu kan bukan senjata api," ujar Zaenal.
Menurut Zaenal, Kapten A juga menyampaikan kronologi pada saat kejadian berlangsung di Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 30 April 2012. Saat ini, Kapten A masih diproses di Pomdam Jaya akibat perilakunya itu.