Ahok: Deklarasi Damai Seremonial Belaka
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), menilai deklarasi Pemilu Damai hanya sebuah seremoni. Acara tersebut serupa dengan kegiatan pelaporan harta kekayaan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa waktu lalu.
"Sewaktu di KPK juga sekadar seremonial, lapor harta kekayaan. Hanya melapor kekayaan tanpa diketahui berasal darimana. Harusnya dicek sesuai tidak dengan pajak yang dibayar, kalau tak sesuai berarti ada penambahan kekayaan yang ilegal," jelas Ahok di Jakarta, Rabu (20/6).
Ahok justru memperkirakan bahwa penyelenggaraan Pemilukada DKI Jakarta tidak akan berjalan mulus. Pemilukada, nantinya akan bermuara di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Komitmen seperti ini hanya semacam seremonial. Saya pikir (Pemilu) DKI ini berakhirnya di MK. Sekarang saja orang sudah tak puas dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Saya bukan katakan ini tidak penting. Namun, ini sebuah proses tapi tidak sempurna," katanya.
Meski begitu, Ahok tetap berharap Pemilukada damai tetap mampu berhalan. "Yang jelas damai itu indah dan harus dilakukan. Kita mana berani sih bikin rusuh. Saya sudah alami kecurangan demi kecurangan. Yang terpenting sekarang adalah memenuhi porsi kita, membuat rakyat penuh otak, perut, dan dompetnya, serta cerdas memilih," tandasnya.