Dewan Pers: Usung Cagub Tertentu, Media Pertaruhkan Reputasi
Dewan Pers mengingatkan agar media massa berhati-hai dalam memberitakan Pemilukada DKI Jkaarta. "Setiap media yang mendukung satu pasangan calon harus berhati-hati. Iya kalau yang dipilihnya menang, kalau kalah? risiko terberatnya bisa ditinggalkan khalayaknya," kata anggota Dewan Pers Agus Sudibyo di Jakarta, Rabu (27/6).
Menurut Agus, pemilik media massa boleh saja membuka diri terhadap iklan komersial yang merujuk pada satu pasangan calon gubernur. Namun, jangan sampai membuat kerugian jangka panjang.
Sebelumnya, dalam riset yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Jakarta bersama Yayasan Tifa pada 1 Juni hingga 15 Juni 2012 terhadap 15 sampel media massa ditemukan sebanyak 235 berita atau sekitar 34,8 persen berita yang tidak berimbang. Sementara, berita berimbang hanya sebanyak 160 buah atau sekitar 23,7 persen.
Adapun 15 sampel media yaitu, empat media online yang Detik.com, Kompas.com, Vivanews.com, Okezone.com. Empat media cetak nasional yakni Kompas, Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan. Empat media cetak lokal yaitu Warta Kota, Poskota, Koran Jakarta, Indo Pos. Dan tiga televisi yaitu TV One, Metro TV, dan RCTI.
Agus mengatakan, Jakarta pada dasarnya diberkahi dengan jumlah kandidat yang banyak, sehingga dapat direkomendasikan oleh media massa yang juga memiliki jenis khalayak yang beragam.
"Seharusnya media memberi ruang kepada semua kandidat yang berjuang," lanjutnya.
Menurutnya, salah satu tanda media yang profesional adalah yang dapat menempatkan paralisme iklan dengan pemberitaan yang proposional. "Iklan ada namun berita tetap proposional," tegas Agus.