Dituduh Rekayasa DPT, Foke Minta Bukti
Gubernur Fauzi Bowo menantang pasangan calon lain untuk membuktikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta memberikan keuntungan lebih kepada dirinya.
Fauzi mengatakan dirinya mempersilakan saja pendapat-pendapat yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap DPT DKI.
KPU Jakarta pada Sabtu, (2/6) menetapkan DPT 2012 melalui rapat pleno yakni 6.983.692 pemilih dengan 15.059 tempat pemungutan suara (TPS) disiapkan.
“Pendapat itu boleh-boleh saya. Buktikan sah atau tidak. Memangnya saya punya pikiran begitu sempit (membuat DPT menguntungkan),” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri pelantikan anggota Komisi Kepolisian Nasional RI di Istana Negara, Senin (4/6).
Menurutnya, dirinya pun mendukung DPT yang objektif yang menampung seluruh pemilih yang memang memiliki hak suara dalam pemilihan kepala daerah.
”Saya punya kepentingan juga supaya DPT objektif dan rasional. Kalau maju pun saya ingin menang terhormat,” ujar pria yang akrab dipanggil Foke ini.
Lima dari enam pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta menolak hasil DPT yang diumumkan KPU DKI Jakarta pada Sabtu 2 Juni lalu. Hal ini salah satunya karena ada perubahan DPT dari 6.982.179 sebagai jumlah DPT menjadi 6.983.692 di akhir rapat pleno.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya persoalan DPT di DKI kepada KPU Jakarta.
”Yang melakukan verifikasi (adalah) KPU. Saya serahkan kepada mereka,” ujarnya.
Pemilu DKI Jakarta diikuti oleh enam pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur dari unsur partai politik dan juga independen. Pemilihan akan dilaksanakan pada 11 Juli 2012 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2012-2017.