DPR Prancis Dikuasai Sosialis
Pajak dan Anggaran
Partai Sosialis Prancis menguasai parlemen Prancis, dengan demikian memberikan kekuatan penuh kepada Presiden Francois Hollande, untuk menggolkan agenda pajak dan anggaran, sebagai cara menangani krisis hutan zona euro.
Sosialis meraih 314 kursi, menjadi mayoritas dari 577 kursi di parlemen.
Dengan demikian Sosialis tidak perlu lagi dukukngan dari Partai Hijau atau sayap kiri jauh.
Sementara itu National Front yang berasal dari sayap kanan jauh, kembali ke parlemen untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. National Front mendapatkan dua kursi dari kawasan selatan Prancis.
Namun demikian pemimpin partai itu Marine Le Pen kehilangan kursi.
Hollande yang mengalahkan tokoh sayap kanan, Nicolas Sarkozy dalam pemilihan presiden pada bulan Mei, mendesak pemilihnya untuk memberikan suara mendukungnya untuk membawa Prancis keluar dari krisis zona euro, mengatasi pengangguran dan kemandekan ekonomi.
"Tugas ini sangat berat," kata Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault, menanggapi hasil pemilihan parelemn.
"Tidak ada yang akan mudah."
Saat kampanye Hollande menjanjikan penciptaan lapangan kerja dan menaikkan pajak. Pemerintah bertekad untuk melakukan langkah-langkah yang kurang populer untuk menekan defisit dibawah tiga persen, sementara tidak ada tanda-tanda krisis zona euro membaik.
Perhatian media juga mengarah ke Segolene Royal, mantan pasangan Hollande. Mereka tidak pernah menikah dan mempunyai empat anak.
Dalam pemilihan parlemen ini Royal tersingkir.