Dua Jempol Wapres Untuk Aktor Film Soegija
Wakil Presiden (Wapres) Boediono menilai film Soegija semakin menguatkan peran Uskup Soegijapranata, seorang Uskup pribumi pertama di Indonesia yang diangkat oleh Vatikan, dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Dari film ini semakin jelas peran beliau," kata Boediono, usai acara "Nonton Bersama" di Epiwalk XXI, Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/6) malam.
Boediono menonton film garapan sutradara Garin Nugroho tersebut bersama sang istri, Ibu Herawati Boediono dan anak cucunya. Dia mengaku sangat menikmati film yang berlatar masa perjuangan tahun 1940-an ini.
"Saya menikmati sekali filmnya. Nuansa pada zaman itu dinikmati oleh kita semua yang belum bisa merasakan masa perjuangan pada waktu itu," ungkap Wapres.
Boediono juga mendorong Garin dan sineas lainnya untuk bisa semakin banyak membuat karya yang bermakna seperti film Soegija.
Akting para aktor juga tidak luput dari pujian Boediono. "Selamat kepada para aktor. Saya acungkan dua jempol," katanya sambil tersenyum.
Film Soegija sendiri mengambil latar waktu pada tahun 1940-1950. Film ini mengisahkan seorang Uskup pribumi pertama di Indonesia yang diangkat Vatikan bernama Romo Soegijapranata yang diperankan oleh Nirwan Dewanto.
Sebaliknya Sang sutradara, Garin Nugroho mengatakan dengan ditonton oleh Boediono memberikan daya tarik tersendiri kepada film ini.
Ia mengaku membuatnya dengan pesan-pesan yang penting bagi pemimpin saat ini. "Film ini dapat ditonton oleh pemimpin politik di tengah situasi politik yang riuh rendah seperti sekarang," ujarnya, kepada wartawan.
Garin menyebut Boediono sebagai salah satu pemimpin dengan pesan terbaik mengenai toleransi dan kebangsaan. Menurutnya, sama seperti pesan yang disampaikan Soegija tugas utama pemimpin adalah melayani.
"Pemimpin harus melayani dan mendengarkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Pemimpin harus memiliki rasa krisis," ujarnya.
Turut hadir dalam acara Nobar ini yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini, dan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti.