Penghasilan setiap tahun Nachrowi Rp 618,4 juta dengan pengeluaran Rp 449 juta. 

Kini, giliran calon wakil gubernur (cawagub) dengan nomor urut 1, Nachrowi Ramli (Nara) yang diverifikasi kekayaannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari verifikasi yang dilakukan tiga petugas KPK, tercatat kekayaan Nara Rp15,8 miliar, naik dari Rp 9,9 miliar sebelum diverifikasi.

Verifikasi Laporan harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) Nara berlangsung selama tiga jam, dari pukul 09.00-12.00 WIB secara tertutup di rumah kediamannya Jl Batu Ampar III No. 25 Rt 014/003, Condet, Jakarta Timur. 

Usai verifikasi, Nara menyampaikan ada perbedaan harta yang dilaporkan saat ini dengan sebelum dilakukan verifikasi. Sebelum verifikasi, nilainya Rp 9,9 miliar dan $30.003.

“Hal ini terjadi karena ketika itu saya belum tahu cara pengisiannya secara rinci soal harta dan penghasilannya. Namun setelah dijelaskan oleh KPK, barulah saya memahaminya. Sekarang tidak ada lagi harta kekayaan yang dimiliki dan diterima baik atas nama sendiri maupun orang lain, yang belum saya laporkan pada KPK,” kata pria yang akrab dipanggil Nara, Kamis (7/6).

Setelah diverifikasi, harta kekayaan mencapai Rp15,8 miliar yang terdiri dari harta tidak bergerak berupa delapan bidang tanah senilai Rp 5,9 miliar. Harta bergerak seperti kendaraan bermotor, usaha dan lain-lain Rp 1,6 miliar. Selanjutnya, surat berharga senilai Rp 500 juta. Selain itu deposito, tabungan, giro dan uang tunai Rp 4 miliar serta $30.003.

Penghasilan setiap tahunnya, mantan Lembaga Sandi Negara ini sebesar Rp 618,4 juta. Uang sejumlah itu bersumber dari pensiun, penghasilan kekayaan dan profesi sebagai dosen. Pengeluaran setiap tahun rata-rata Rp 449 juta. 

Dengan demikian, masih ada uang yang tersisa untuk ditabung. Sedangkan istrinya, selama ini murni sebagai ibu rumah tangga. Sehingga tidak ada penghasilan.

Tiga petugas verifikasi dari KPK adalah Muhamad Najib Wahito, selaku koordinator unit pemeriksaan harta kekayaan KPK, dibantu dengan dua anggotanya. Yakni Agung kusnandar, Rachmawati. Ketiga anggota KPK ini tiba di rumah Nara pada pukul 08.45 WIB menggunakan Toyota Inova warna hitam bernopol B 1774 IR.

“Pemeriksaan ini menyangkut seluru harta kekayaan cawagub. Tujuannya untuk memberikan transparansi pada masyarakat luas. Kami melihat, memotret dan memeriksa apa yang telah disampaikan cagub dan cawagub,” kata Muhaman Najib Wahito.

Untuk mengetahui benar atau tidaknya LHKPN milik Nara, Najib menegaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan. KPK membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk memeriksa harta kekayaan Nara berdasarkan LHKPN yang telah diserahkan ke KPK.