Ibas: Kepemimpinan SBY On The Right Track
Menurutnya, dari 12 indikator penilaian kinerja pemerintah, enam indikator membaik, empat indikator tetap dan hanya dua indikator yang menurun.
Menurut pria yang biasa disapa Ibas itu, enam indikator yang nilainya membaik terkait penilaian atas masalah pengungsian, migrasi sumber daya manusia, pembangunan yang tidak merata, kemiskinan dan kemunduran ekonomi, pelayanan umum dan intervensi atau bantuan asing.
"Secara keseluruhan, rapor pemerintah tetap baik. Harapannya semua pihak objektif menilai hasil survei tersebut. Jika baik kita nilai baik dan jika belum maksimal tentu jadikan cambukan untuk bekerja lebih keras lagi," kata Ibas dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (26/6).
Dia mengatakan, pihaknya berharap pencapaian pemerintah yang semakin baik ini bisa terus ditingkatkan. Sementara bagi indikator yang belum merupakan tantangan sekaligus pekerjaan rumah bersama pemerintah yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Secara khusus, dia menilai kinerja pemerintahan Yudhoyono dari tahun ke tahun khususnya di bidang ekonomi pantas diapresiasi. Misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2012 sebesar 6,3 %. Cadangan devisa lebih dari U$111 miliar per 31 Mei 2012 dan APBN Rp1.400 triliun.
Selain pencapaian tersebut, rasio utang Indonesia masih cukup rendah dibanding negara-negara berkembang lainnya. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi ketiga terbesar di dunia untuk pertumbuhan kelas menengah.
Menurutnya, di negara-negara berkembang, rata-rata rasio utang terhadap PDB-nya 39%, sedangkan negara maju rata-rata rasio utangnya mencapai 109% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Dibanding rasio utang Indonesia per April 2012 hanya sebesar 26,3%, maka masyarakat ekonomi kelas menengah di Indonesia juga meningkat. Seharusnya kita bangga karena pertumbuhan tersebut berada di urutan terbesar ketiga di dunia. Jumlah masyarakat kelas menengah ini nomor tiga terbesar di dunia setelah China dan India," jelasnya.
Di kancah internasional, Ibas justru menilai peran Indonesia semakin diperhitungkan dengan masuk ke dalam G20 dan dianggap salah satu emerging economic country yang tumbuh paling cepat di dunia. Angka kemiskinan juga terus turun.
"Rating ekonomi kita juga terus membaik dan mendapat pengakuan dari lembaga internasional ternama seperti Fitch, S&P dan Moodys. Seharusnya kita semakin optimis melihat pencapaian ini,” ungkap Ibas.
Untuk itu, Ibas mengajak semua pihak untuk proporsional melihat Index pengelompokan The Fund for Peace (FFP) 2012 soal negara gagal.
Putra bungsu SBY itu menilai, justru kondisi Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang benar dan harus dijaga bersama-sama oleh semua pihak.
"Biarlah itu jadi masukan untuk kita semakin giat berusaha. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY sudah on the right track. Tugas kita untuk menjaga dan terus bekerja keras agar Indonesia ke depan semakin tangguh dan sejahtera," ujar Ibas yang juga anggota Komisi I DPR itu.